Penulis: Fatmah Bahalwan

Ada sebuah hidangan sayur-mayur yang sangat terkenal didunia dari Indonesia, apa lagi kalau bukan Gado-Gado. Meskipun racikannya lengkap sayuran dan karbohidrat, gado-gado masih masuk kedalam jajaran lauk-pauk khas Indonesia. Paling tidak ada tiga macam sayuran yang disajikan pada Gado-Gado, yaitu Kangkung, Bayam dan Tauge. Saus kacang sebagai pelengkapnya, biasa disajikan cair. Sementara kandungan karbohidrat terwakili oleh kentang, lontong ataupun ketupat. Telur rebus atau telur ceplok juga menjadi pelengkap yang lebih mewah.

Gado-gado yang lengkap akan menyajikan sayuran Kangkung, Bayam, Tauge, Kacang panjang, Kol, dan seringkali wortel yang diiris seperti batang korek api.

Dibeberapa daerah gado-gado disiram dengan saus kacang yang dicairkan dengan air, sementara didaerah lain saus kacangnya dicairkan dengan santan.

Saus gado-gado terbuat dari kacang tanah goreng, cabe merah dan atau cabe rawit, bawang putih, kencur, gula, garam dan asam jawa. Semua bahan ini dihaluskan kemudian dicairkan dengan air. Bila dicairkannya dengan santan, maka proses pencairannya harus sambil dimasak diatas api sedang agar saus kacang menyatu sempurna dengan santan.

Gado-gado seringkali dilengkapi dengan tahu tempe goreng, rempeyek, ataupun kerupuk. Sehingga pada dasarnya Gado-gado termasuk “one dish meal” yang sarat gizi.

Berbeda dengan gado-gado yang merebus sayurannya terlebih dahulu, Karedok yang khas Betawi (Jakarta) menggunakan melulu sayuran mentah yang dipotong halus dan langsung disiram atau diaduk bersama dengan saus kacang. Saus kacang Karedok mirip dengan Gado-gado tapi dengan jumlah gula lebih sedikit dan ditambahkan kencur dan cuka sebagai penambah rasa asam. Kangkung dan Bayam tidak ada dalam karedok. Sayuran Karedok yang paling sering digunakan adalah Kacang panjang, Kol, dan Tauge. Pelengkap kerupuk merah menjadi ciri khas tambahannya.

Indonesia memiliki banyak sekali ragam gado-gado disetiap daerahnya. Gado-gado Jakarta, gado-gado Padang, gado-gado Jawa, dan daerah-daerah lain, masing-masing memiliki rasa dan cara penyajian beragam. Tapi intinya tetap sama, yaitu sayuran dan saus kacang.

Indonesian Chef Association (ICA) telah berhasil mengkampanyekan Gado-gado sebagai sajian yang harus ada pada setiap jamuan makan kenegaraan, menggantikan sajian Salad (juga masuk ke dalam buku resep Jamie Oliver yang terbaru –ed.) Jadi berbanggalah bila kita makan gado-gado, karena menu ini sama dengan menu jamuan makan para raja dan kepala negara di Istana Negara. (fb)

Read More →

Kue kering klasik lagi? Iyaaaa, hahaha…

Kelas yang digelar di Toko Jojo – Bintaro ini kok ya pas mati lampu. Tapi gak masalah, karena ovennya pake gas, alhamdulillaah..

Ada 6 jenis kue kering klasik yang diajarkan, yaitu nastar, kaastengels, sagu keju, puteri salju, lidah kucing keju dan lidah kucing moka. Peserta didemokan cara membuat adonan, lalu praktek masing-masing membentuk tiap jenis kue. Pulangnya bawa setoples masing-masing berisi aneka kue kering. Jangan dihabiskan di jalan yaaa..

Salah satu kunci sukses membuat kue kering yang lezat dan cantik adalah penggunaan lemak atau mentega dan margarin. Mentega memberikan aroma dan rasa yang lezat,  serta tekstur yang lembut ngeprul. Sedangkan margarin memberikan tekstur yang kokoh dan bentuk yang cantik, serta harga ekonomis. Nah, tukang kue donk banyak akalnya. Kedua jenis lemak ini biasanya dicampur sehingga didapatkan kue yang lezat dengan tekstur terbaik. Dengan menggunakan Blue Band Master Gold Margarine, kita tidak perlu lagi mencampur mentega dengan margarin, karena margarin ini sudah beraroma mentega. Cocok untuk pengusaha kue rumahan yang ingin menekan harga jual tanpa menurunkan kualitas produk. Cakeb?

kukerklasik-jojo_Collage

Kursus Kue Kering Klasik biasanya ramai diadakan menjelang hari raya dan akhir tahun. Siapa saja yang belum berhasil memikat camer maupun ibu kos dengan kue keringnya, wajib ikutan kelas ini, hihi..

Kursus NCC didukung penuh oleh Blue Band Master

Read More →

Penulis: Wisnu Ali Martono

Awalnya saya agak bingung ketika menyusuri jalan dari Pare-pare menuju kabupaten Enrekang (propinsi Sulawesi Selatan) di sepanjang jalan banyak sekali tulisan Danke, dijual Danke, dan beberapa kata yang intinya tersedia Danke untuk dijual.

Danke? Makanan apakah itu?

Kawan yang mengantar saya menyusuri kabupaten Enrekang ini lalu menjelaskan bahwa danke adalah makanan yang terbuat dari susu sapi segar diolah begini-begitu, rasanya begini begitu. Lalu kenapa bernama danke?

Ada satu versi cerita yang mengatakan bahwa pada jaman Belanda masih menjajah kita, banyak orang Belanda yang mengatakan ‘danke’ setelah merasakan olahan susu (waktu itu) kerbau ini. Masyarakat setempat salah mengerti, dikira ‘danke’ adalah nama olahan susu yang dibuatnya. Padahal maksudnya mengucapkan terimakasih. Boleh jadi cerita ini benar. Bagaimana pun asal muasal namanya, yang jelas saya kepingin tahu seperti apa sih rasanya.

Pucuk dicinta ulam tiba. Agaknya teman yang mengantarkan saya membaca gelagat saya kepingin danke. Saya segera menjawab ya waktu ditawarkan apakah ingin mencobanya. Tak lama setelah percakapan itu kami menemukan satu warung dengan tulisan menjual danke. Di situlah rombongan kecil kami segera berhenti. Beruntung, ibu pemilik warung ini baru saja membuat danke pagi itu, dan masih belum laku semua. Dan itu lah pertama kali saya mencicipi makanan khas Enrekang bernama danke.

Sepintas, danke goreng yang saya nikmati mempunyai tekstur seperti putih telur rebus, namun lebih liat, dan lamat-lamat tercium aroma susu dan keju. Disajikan dalam bentuk irisan tipis, setebal kurang dari satu sentimeter. Sebagai cemilan, danke dapat dinikmati begitu saja, atau digoreng tanpa minyak.

Agaknya danke sudah menjadi ikon makanan khas Enrekang. Dan karena harganya tidak terlalu murah (satu biji danke seberat 300 gram-an dihargai 20 ribu rupiah) serta pasokannya yang terbatas, tidak setiap saat kita bisa menemukan. Umumnya danke ada di pagi sampai siang hari. Setelah itu habis dan harus menunggu esok hari lagi setelah sapi diperah susunya.

Dalam perjalanan ini rombongan kami mendapat kehormatan menginap di rumah jabatan bupati Enrekang, Bapak Drs .Muslimin Bando. MPd. Ternyata pada jamuan resmi acara malam hari, dan ketika diajak sarapan pagi bersama beliau, selalu tersedia danke goreng. Jadi, danke adalah makanan ikon Enrekang.

Keesokan harinya saya diantarkan pak dokter hewan Junwar (Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Enrekang) untuk mengunjungi salah satu pembuat danke yang merupakan binaan dinas ini. Ternyata pembuatannya tidak sulit dan membutuhkan waktu tidak lebih dari setengah jam saja. Beruntung, bu Nurnaini Sunusi, pembuat dan penjual danke beserta olahannya ini mengijinkan kami melihat dan memotret pembuatan danke.

Pagi itu bu Nurnaini dan putrinya mengolah sekitar 20 liter susu segar untuk dijadikan danke. Pertama kali yang dilakukan adalah memanaskan susu segar yang baru didapatnya hingga mencapai suhu 70 derajat Celsius. Susu segar memang tidak boleh dipanaskan lebih dari susu itu karena akan merusak tesktur dan kandungan gizinya.

danke-kolase1

Setelah susu mencapai suhu sekitar 70 derajat C, ditambahkan satu sendok makan cairan pengental yang terbuat dari getah pepaya muda dicampur air. Jangan kuatir, getah pepaya tidak mengakibatkan apa-apa ketika danke kita makan. Setelah dicampurkan bahan ini, terjadi perubahan tekstur susu yang sangat dramatis. Cairan susu dalam panci itu segera mengental dan memisah dari cairan kuning. Mirip sekali dengan proses pengentalan pada pembuatan tahu atau keju. Jika sudah terjadi proses pengentalan seperti ini, danke sudah jadi. Kompor dimatikan dan danke siap dicetak. Pencetakan danke harus dilakukan segera, dalam keadaan masih panas. Jika tidak, danke tidak akan menggumpal menjadi satu.

Secara tradisional, pencetakan danke dilakukan dengan menggunakan batok kelapa yang dipotong setengahnya. Di bagian bawah batok ini terdapat lobang untuk mengeluarkan air whey (whey adalah air yang terpisah dari susu dalam proses pembuatan keju atau danke).

Pertama, diambil bagian susu yang sudah mengental, ditempatkan ke dalam batok pencetak sampai hampir munjung di atas mulut batok. Kemudian, dengan menggunakan saringan logam, bagian atas batok ditekan sehingga danke memadat dan di dalam saringan terdapat air whey. Air whey ini diambil dengan sendok dan ditampung di wadah lain. Setelah dirasa cukup padat dan airnya berkurang, danke yang sudah tercetak ini segera ditumpahkan di atas daun pisang dan dibungkus. Jadilah danke yang siap disantap begitu saja, atau diolah lebih lanjut untuk cemilan atau untuk dimasak sebagai lauk khas Enrekang.

danke-kolase2

Selain diolah sebagai cemilan atau lauk, danke juga bisa diolah lebih lanjut menjadi nugget. Caranya, danke diblender, dicampur dengan roti tawar, bumbu dan putih telur sebagai pengikat, dikukus, dan dipotong-potong setelah matang. Sebelum digoreng, nugget danke dicelupkan ke putih telur dan dibalut tepung panir. Jadilah nugget danke.

Selain olahan danke, juga dihasilkan krupuk danke, dengan memanfaatkan whey susu yang terbentuk. Krupuk danke ini dibuat dalam beberapa rasa, yaitu original, balado dan coklat.

Sebelum meninggalkan toko oleh-oleh Talaga milik bu Nurnaini Sanusi, tiba-tiba saya punya ide, kalau saja whey ini dipanaskan lalu ditambahi jahe dan gula aren, pasti jadi minuman enak dan menyehatkan.

Minat merasakan danke? Cobalah datang ke Enrekang, atau membuat sendiri dengan resep seperti yang saya tulis di atas. (WAM)

Read More →

“Bu Fat, ayo dong semua jenis bolu gulungnya dikasih kulit tiger”, begitu usul Ibu Meita. Karena hari ini bolu gulung yang akan dilapis kulit macan sebetulnya hanya Bolu Gulung Mocca saja. Baiklah, usul yang sangat bagus langsung diterima pengajar. Jadilah empat macam bolu gulung semua berkulit loreng-loreng. Waahhh, ternyata bagus sekali jadinya. Ada Mocca Roll Cake, Black Devil Roll Cake, Pandan Roll Cake dan Red Velvet Roll Cake, semua dilapis dengan kulit tiger. Warna-warni bolu gulung nan seksi, warna mocca, cokelat gelap, hijau dan merah menyala. Peserta kursus hampir semua saling berbisik, ”Nggak rugi ikut kursus hari ini..”, sambil terus mengambil foto jeprat jepret untuk keperluan dokumentasi. Iih, seneeeng.. Alhamdulillaaah..

Kunci sukses membuat kulit tiger roll adalah penggunaan suhu oven yang tinggi. Yaitu mencapai 225 hingga 250 derajat celsius, menggunakan api atas dan bawah. Memanggangnya dalam waktu cepat, tidak lebih dari 10 menit saja. Otomatis adonan akan mengkerut-kerut membuat motif loreng yang cantik sekali.

bolgul-collage

Semua bolu bertekstur tipis, lembut dan lentur, mudah digulung, salah satunya karena menggunakan Blue Band Master Cake Margarine sebaga bahan lemak dan pelembabnya. Nggak percaya? Cobain deh!

Kelas roll cake terbaru ini akan diulang di Surabaya bulan Agustus ini, mulai tgl 12 sampai 16 Agustus, Fatmah Bahalwan akan kembali mengunjungi Surabaya ntuk menggelar kursus di Toko Arvian. Silahkan cek jadwal dengan teliti ya.

Jawa Timur dan sekitarnya, yuk bikin bolu gulung macan! (fb)

Kursus NCC didukung penuh oleh Blue Band Master

Read More →

Pilih pare dengan “duri” yang tumpul, pasti tidak terasa pahit sama sekali. Tumis pare sebentar saja supaya oseng ini renyah dan segar.

Oseng Pare Teri

Bahan:

3 bh      pare
1 sdt     garam
50 gr     teri medan
3 bh      cabe merah, iris serong
2 bh      cabe hijau, iris serong
4 bh      bawang merah, iris tipis
3 bh      bawang putih, iris tipis
1 bh      sereh, memarkan
1 ruas    lengkuas, memarkan
1 sdt     gula pasir
1 sdt     kaldu bubuk bila suka
Sedikit minyak goreng

Cara membuatnya:

  1. Belah pare, buang bijinya, iris tipis. Remas dengan garam lalu cuci bersih dan tiriskan.
  2. Cuci teri Medan, goreng garing. Sisihkan
  3. Panaskan minyak goreng dalam wajan, tumis bawang merah, bawang putih, cabe merah dan cabe hijau hingga layu. Masukkan sereh, salam dan lengkuas, aduk sebentar. Masukkan pare, gula dan kaldu bubuk, tumis hingga matang.
  4. Masukkan teri goreng, aduk rata. Angkat. Sajikan.
Read More →

Pasti deh dapurnya lagi pada wangi kukis lebaran. Kursus Kue Kering Klasik di TBK Loyang – Tebet ini juga mengharumi akhir bulan Juni kemarin. Kue Nastar, Kastengel, Putri Salju dan 2 jenis Lidah kucing aka Katetong, benar-benar memanjakan hidung dan lidah.

Dengan semangat dan hati yang riang gembira karena mau puasa, para peserta dan pengajar Gemi Miranti membahas dan membuat kue kering yang cantik mempesona.

Mulai dari Nastar, supaya tampil mulus tanpa pecah, menjaga besar ukuran yg seragam dengan olesan kinclong, semua dipraktekkan dg sungguh-sungguh. Serius loh, pakai ditimbang dulu sebelum dibulet-buletin. Makanya cakep kan ukurannya sama semua? 🙂

Kastengel yang kaya dengan taburan keju parutnya, bisa dimodifikasi berbentuk bunga, bintang atau bentuk lain sesuai cetakan yang kita miliki. Yang terpenting dalam membuat kaastengels yang ‘ngeprul’ adalah menjaga kerenyahan teksturnya dengan pemanggangan di suhu rendah. Karena bikin sendiri, taburan kejunya donk pada lebay, hahaaaa..

KukerKlasikAnti2 KukerKlasikAnti4

Sagu Keju si manis dengan sensasi krenyes keju dan lumer di mulut tidak harus berbentuk bintang bulat, bentuk cincin bolong tengahnya menjadi salah satu solusi mencetak sagu keju tanpa keluhan. Mau bentuk huruf S? Boleh, tapi nanti kegedean lama matengnyaaaaa…

Putri Salju, kue kering tanpa telur yang bisa menjadi suguhan yang pas bagi para tamu yang alergi telur. Yang wajib diperhatikan adalah saat pembentukannya. Bisa dicetak menggunakan cookie cutter bentuk bulan sabit atau dibentuk manual. Hati-hati saat pembentukan manual, bisa-bisa tujuan membuat Putri Salju berubah menjadi Beruang Salju karna ukuran yg terlalu besar. (hihihi.. Embu lucuuu.. *cubit pakai sumpit* –ed)

Lidah kucing yg dipraktekkan ada 2 macam yaitu lidah kucing mocca dan lidah kucing keju. Diajarkan juga cara membuat rainbow katetong. Meskipun memakan waktu saat pembuatannya karna harus berganti-ganti warna, semua puas dengan hasil akhirnya. Tetap fokus pada kerapihan dan urutan warna mejikuhibiu, jangan terbalik-balik, nanti dimarahin guru Biologi.. (loh?? Bukannya guru matematik? — ed)

Penggunaan bahan butter/mentega pada semua kue kering sangat terbantu dengan adanya Blueband Gold Margarine, karena margarine ini memiliki aroma butter yang khas sedangkan teksturnya kokoh, sehingga tidak perlu lagi mencampur margarine dengan mentega. Ini membuat ongkos produksi menjadi lebih ekonomis tanpa harus menurunkan mutunya.

Kue kering klasik cantik nan lezat hasil buatan sendiri siap menjadi suguhan dan hantaran untuk menyambut Lebaran tahun ini. Mohon Maaf Lahir Bathin buat semua… *salaman keliling* (gm)

KukerKlasikAnti3

Kursus ini didukung penuh oleh Blue Band Master.

 

Read More →

Yang mau disayang calon mertua, merapat segeraaaaa… Wajib ikutan kursus ayam kodok di NCC, karena tak ada seorang mertua pun yang mampu menolakmu, hiahaaa…

Kelas di awal Juni yang menandakan hari raya segera datang! Sebuah sajian istimewa untuk perayaan istimewa, ayam cabut tulang, yang juga terkenal dengan ayam kodok, diajarkan satu set kumplit dengan teman-temannya: rolade, saus (gravy), mashed potato, aneka sayuran, bahkan sampai tampahnya, siap dibawa ke rumah calon mertua, in syaa Allah langsung diambil mantuuu.. 🙂

Peserta praktek masing-masing, mulai dari membedah si ayam hingga menghias tampah dengan daun pisang. Ayam dikuliti perlahan-lahan dan hati-hati supaya tidak robek kulitnya. Lalu ayam diisi dengan daging yang sudah dibumbui, terakhir dijahit rapat menjadi utuh kembali. Nah, urusan bedah-membedah ini lucu dan selalu dipenuhi gelak tawa, karena masing-masing peserta jahitannya beda-beda.

Sibuk membedah ayam

Sibuk membedah ayam

“Aku 4 jahitan saja. Kamu berapa jahitan?”
“Aku 8 jahitan nih. Cesar!”

Haduh, ibu-ibu, malah curhat.. 😀

Sebelum ayam dipanggang, tidak lupa dioles dulu dengan campuran madu dan Blue Band Gold Margarine. Hmmm.. yumyum. Mashed Potato Knorr dan Knorr Chicken Powder digunakan dalam kursus ini, gak heran rasanya lezaaatt *muji diri sendiri :D*.

Tidak hanya membedah ayam, diajarkan juga cara mengukir beberapa sayuran untuk hiasan, menghias tampah dengan daun pisang, membuat lauk pelengkap, menyusunnya dalam tampah, hingga wrapping dan siap diantar.

ayamkodokkolase3

Menyiapkan tampah dan menyusun

Finishing!

Finishing!

Bubaran kelas kayak rombongan lamaran, tiap orang bawa tampah isi ayam kodok lengkap, ahaa..

Jangan sampai ketinggalan lagi kelas istimewa ini, sebanding dengan ikutan masterclass sama  Gordon Ramsay deh. Serius! (RA)

Kursus NCC didukung penuh oleh Unilever Food Solution

 

Read More →

Lauk ini Indonesia sekali. Datanglah ke warung makan manapun di Indonesia, dari ujung barat hingga ujung timur, in syaa Allah telur berbalut sambal merah ini senantiasa mentereng menjadi lauk sehari-hari yang disuka tua muda. Bersama Sambal Goreng Hati Kentang, dia adalah salah satu lauk wajib Nasi Tumpeng. Untuk menyambut ramadhan, cocok sekali untuk stock sahur dan hari raya. Mariiiii..

Telur Balado

Bahan:

10 btr telur ayam, rebus, goreng sebentar
1 kg cabe merah besar, giling kasar
250 gr bawang merah, iris tipis
50 gr bawang putih, haluskan
2 btg sereh, memarkan
2 lbr daun salam
2 cm lengkuas, memarkan.
1 sdt garam
1 sdt gula
500 ml minyak goreng

Cara membuat:

  1. Panaskan minyak goreng, tumis bawang merah hingga layu. Masukkan cabe giling dan bawang putih halus, tumis terus hingga harum. Masukkan sereh, daun salam dan lengkuas, aduk rata, masak sebentar, beri garam dan gula pasir. Uji cicip, sesuaikan dengan selera.
  2. Masukkan telur, aduk rata. Matikan api. Sajikan.
Read More →

Telur dadar rawis ini pun sangat khas Indonesia. Biasa jadi teman nasi goreng dan lauk wajib Nasi Tumpeng Kuning. Biar kata cuma telur dadar diiris-iris, tapi ternyata banyak yang gak ngeh apa itu telur dadar rawis dan cara membuatnya. Di NCC donk kalau perlu cara nyalain kompor juga diajarkan, mwahaa..

Telur Dadar Rawis

Bahan:

5 btr telur ayam, kocok lepas
2 sdm mentega

Cara Membuat:

  1. Panaskan wajan crepes, olesi dengan mentega. Ambil 1 sendok sayur telur kocok, buat dadar tipis-tipis, satu persatu hingga telur habis.
  2. Gulung telur dadar, iris tipis (Bhs Jawa = dirawis) menyerupai mie.
Read More →

Kursus Klappertart di TBK Loyang Tebet, Sabtu 26 April 2014, membuat 4 macam Klappertart:

  • Klappertart Hollanda/Original dan Klappertart Karamel, dibuat dengan teknik Au Bain Marie.
  • Klappertart Tape & Pisang Raja dan Klappertart Keju dibuat dengan cara di oven / panggang.

Teknik Au Bain Marie atau waterbath adalah teknik panggang tim, dimana loyang berisi adonan diletakkan dalam loyang lain yang berisi air panas. Teknik ini akan memberi hasil adonan yang bertekstur halus dan lembut. Jadi klappertart yang dihasilkan tidak dapat dipotong-potong seperti cake atau klappertart lain yang dimasak dengan cara di oven/panggang.

Klappertart yang banyak dikenal dan di jual di pasaran adalah Klappertart Hollanda/Original. Kudapan ini termasuk makanan yang berkalori tinggi. Bahannya ada telur, gula, tepung, susu, Blue Band Master Gold Margarine, kelapa muda, kenari, kismis juga kayu manis bubuk.

Tapi rasa yang enak, tekstur yang lembut akan mengalahkan semua perasaan bersalah saat kita menyendoknya, hiyyyaaaa… *salam tiga jari* 😀

Tentunya Klappertart yang lain juga tidak kalah seru rasanya. Klappertart Tape & Pisang Raja contohnya. Rasanya sangat kaya, ada rasa tape dengan potongan pisang Raja dan kelapa muda. Enaaaak banget… (editor cuma bisa nelen ludah nih *cegluk* –ed.).

Kursus NCC didukung penuh oleh Blue Band Master

Read More →