Museum Nasional pagi hari Sabtu 6 Juli 2019. Panitia, teknisi, semua bersiap menerima peserta. Bangku-bangku sudah cakep dan empuk.

Peserta mulai berdatangan, registrasi, mengumpulkan Potluck. Tim Potluck mulai mengatur potluck untuk dipajang dan dibagikan.

Selamat datang di HMFF 2019!

Pagi itu dimulai dengan liputan live oleh Metro TV, bersama mbak Fatmah Bahalwan dan Dirjen Kebudayaan RI Bapak Hilmar Farid.

Booth-booth sponsor siap, peserta mulai berkeliling, panitia makin sibuk. Sebentar lagi acara dimulaaaiii..

Kita menyanyikan lagu Indonesia Raya dulu doonk, sesudah itu sambutan dari pak dirjen @hilmarfarid, tuan rumah @fatmahbahalwan, lanjut demo jajan pasar bersama chef Remy Sedayu dari @bolakeluarga

Demo always seru. Karena peserta pasti pada maju pingin nyoba bikin. Dan sesudah jadi, pingin nyicip. Habis itu pepotoan deh.

Pak Egi dari @sevenpapers menjelaskan Product knowledge Seven Baking Papers. Kertas baking paper food grade dari Seven Papers ini juga digunakan dalam demo jajan pasar ini loh. Juga ada penjelasan product knowledge dari General Manager Marketing @bolakeluarga, ibu Dwi Rahayu. Yang webinar juga jalan terus, meski tantangannya lumayan rumit. Webinar yang lebih cocok dilakukan di studio atau di ruangan terbatas, kali ini harus mobile mengcover seluruh pergerakan acara.

Sementara di area potluck, jajan pasar yang dipajang dalam bentuk kapal layar dikelilingi potluck jajan pasar bawaan para peserta, selesai ditata dan dinyalakan lampu-lampunya.. Taraaaaa…!

Sebuah kejutan manis dari tim dekor, yang malam sebelumnya bersama awak panitia lain mengerjakan centerpiece ini hingga hampir tengah malam. Persembahan NCCers semua untuk Indonesia tercinta 🇮🇩

Psst, sebentar lagi lomba mau dimulai. Dewan juri sudah lengkap: Ibu Lanny Soechan, Ibu Fatmah Bahalwan dan Ibu Peni Respati.

LOMBA PERORANGAN

Di ruang bawah berlangsung lomba perorangan. Meskipun di sini peserta tinggal melakukan plating dan finishing touch, gak bisa dianggap remeh loh. Persiapannya serius dan peserta diharuskan menyertakan foto step by step pembuatannya dengan menggunakan bahan dari tepung @bolakeluarga.

Pernah dengan lagu Ampar-ampar Pisang? Ternyata di sini ketemu dengan Amparan Pisang, alias Amparan Tatak Pisang! Lalu ada kue nagasari tapi sudah diubah bentuk menjadi seperti trifle. Bahasa jawanya “deconstructed Nagasari”. Kereeeen.. Kayaknya siap nih lawan Adriano Zumbo @thesweetassassin 🙂

Sebelum penjurian dimulai, peserta dikumpulkan karena ada pertanyaan quiz dari juri. Ketika ada pertanyaan yang sulit, peserta malah dapat ilmu dari Bu Lanny, MasyaAllah, alhamdulillah. Terimakasih, Bu Lanny 😍😍😍

PENJURIAN langsung dilakukan. Juri menilai sambil menjaga wajah tetap “lempeng”. Soalnya di luar dinding kaca, peserta lomba menatap tajam setajam silet! 😂😂😂

LOMBA KELOMPOK

Persiapannya lebih seru lagi, propsnya cakeb-cakeb, makanannya lucu-lucu dan langka. Mengerjakan dari mulai bikin kue sampai display juga dengan usaha maksimal. Ada kelompok yang berkostum kebaya biar matching loh. Hebring pisan!

TALKSHOW

Menampilkan dua member NCC yang kisah suksesnya sangat inspiratif: Dyah Ayu @dyahcinderella owner @ambojakrama_catering dan @bekalgendis, dan Louise Wulandari @louisewulandari owner @deliciacake_pontianak.

Mereka berdua sharing cerita sukses masing-masing sejak awal sekali. Bagaimana mengenal NCC, meninggalkan pekerjaan bergaji tinggi, memulai dari NOL lagi, jatuh-bangun perjuangan mengatasi berbagai tantangan. Hangat dan inspiring, seperti mendengar cerita dari sahabat-sahabat baik yang sudah kenal lamaaaaaa sekali. ❤️🌸❤️🌸

Denger sharing interaktif sambil menikmati Thai Tea dan Es Potong dari IndoLakto, atau minum es kopi enak @bukanagara.coffee 😊

Dibalik seorang lelaki kuat, ada wanita yang hebat.
Dibalik wanita hebat, ada sahabat-sahabat yang luar biasa.

Louise dan Dyah menceritakan bagaimana sahabat-sahabat di NCC memainkan peranan penting dalam kesuksesan mereka membangun bisnis. Dyah bahkan menyebut Nieken Ayu Larasati rahimahallah, salah satu awak NCC yang telah berpulang setahun lalu, sebagai salah satu sahabat yang menguatkannya ketika ia “jatuh”. “Bundut” panggilan sayangnya, masyhur dengan kebaikan hati dan kehangatannya, salah seorang yang menjadi andalan NCC dalam susah dan senang. Semoga Allah melapangkan kuburnya dan memasukkannya ke dalam surga, aamiin.

Pernahkah kita mengira dunia kuliner membawa kita bertemu dengan sahabat-sahabat terbaik? Yang membantumu tidak hanya ketika masih dunia, tapi juga mendoakanmu setelah menghadap Sang Pencipta?

DOOR PRIZE

Sebelum pengumuman pemenang, bagi-bagi hadiah pintu dulu biar hadiahnya cepet habis, hihihi sombooong 😂😂😂

Door prizes dipersembahkan oleh:
@mito.id@mitochiba.id
@tyucake_culinary_class @tyucake_tbk_jakarta
Ibu Debby (donatur)

Sungguh rugi yang gak ke siniiiii..

PENGUMUMAN PEMENANG
KATEGORI PERORANGAN

Siapin teh anget, kukis enak, selonjoran.
*drumroll* 🥁 🥁 🥁

Juara 1:
Wedding Lapis Pepe & Bouquet Pepe
Karya: Endang Nur Wahyuni @yuniekitchen77

Juara 2:
Talam Sekapur Yapong
Karya: Mutmainah

Juara 3:
Pak Ipuk
Karya: Christian Alvin

MENTAL JUARA

Ibu Mutmainah, pemenang ke-2 kategori perorangan, malam sebelum lomba mengirimkan pesan WA kepada tim registrasi.
“Kue saya gagal, mbak. Saya mundur dari lomba.”
Bisa dibayangkan sedihnya sampai malam hari masih berjibaku dengan adonan dan harus mundur pula.

Keesokan pagi ibu Mutmainah muncul di meja lomba dengan kuenya yang sudah jadi. Ternyata beliau mencoba lagi dan lagi, kuenya gagal hingga 3-4 kali, hingga akhirnya berhasil dan masih ada waktu untuk datang ke HMFF melanjutkan menjadi peserta lomba. Alhamdulillah! Man jadda wajada!

MasyaAllah. Hanya manusia dengan mental juara lah yang sanggup bangkit setelah jatuh berkali-kali dan melanjutkan perjuangan hingga garis finish.

Ketika akhirnya merebut juara kedua maka kemenangan itu adalah bonus penutup yang manis episode ini. Alhamdulillahilladzi bini’matihi tatimushsholihaat.

KATEGORI KELOMPOK

Juara 1:
Wadai Ipau, Bingka Labu Kuning, Amparan Tatak
Tim:
Atik Cakrasari , Mei Al Adhwa, Setio Adiningsih

Juara 2:
Igutu Nusantara (wingko, gemblong, bubur candil, bubur jongkong – serba ungu)
Tim:
Ena Lubis, Raviandini, Resti Vurwarin

Juara 3:
Burayot, Saroja, Kijing, Lapis Maizena
Tim:
Christian Alvin, Fransisca Rachel, Dewi Kania (Bandung)

Selamat! 🎊 🎊 🎊 

Hadiah dipersembahkan oleh:
@mito.id @mitochiba.id
@bolakeluarga

Selamat! 🎊 🎊 🎊

MEREKA YANG DATANG DARI JAUH

Pak Taufik Ali Murtado. Khusus datang dari Bumiayu Brebes untuk ikut lomba. Tiga hari sebelumnya tiba di Jakarta, turun dari kereta langsung ke markas NCC ambil bahan untuk lomba.

Ada Winny Ismianti, datang dari Singapore untuk hadir di HMFF sekaligus kursus di markas NCC.

Ada @anugrah.24 adik dari Dina @arundina08, datang dari Gombong Jawa Tengah. Dina sang kakak, adalah penyintas kanker hati, penulis buku resep dan pengusaha kuliner rumahan yang sukses. Beliau membantu adiknya untuk membangun usaha kuliner juga di Gombong.

Ada Dewi Kania, NCCer sekaligus admin NCC Bandung. Tim Bandung datang beramai-ramai dan ikut lomba kategori kelompok. Memboyong hadiah pula sampai susah didorong 😂

MasyaAllah, luar biasa mereka semua 😍😍😍

Acara selesai? Beluuum.. Penyerahan kenang-kenangan untuk juri.

تَهَادَوْا تَحَابُّوا

“Salinglah memberi hadiah, maka kalian akan saling mencintai.” (HR. Bukhari)

Sampai Jumpa di Pekan Kebudayaan Nasional

Sebelum pulang, foto keluarga duluuu..

Semoga acara ini membawa manfaat dan silaturahim yang berkah buat semuanya. Aamiin.

Selalu pantau semua social media kami supaya tidak ketinggalan info (lagi):

FB Group: Natural Cooking Club
Website: www.ncc-indonesia.com
IG: @naturalcookingclub
Twitter: NCCIndonesia

Sampai jumpa di Pekan Kebudayaan Nasional!

Read More →

Enting-enting Kacang ini dibuat kemarin, gegara stock nougat kacang untuk taburan bolu gulung masih banyak tapi saya harus tetap ajarkan cara membuatnya. Lalu tiba-tiba saya teringat Jidah, nenek saya Allahyarhamha- yang sungguh luar biasa. Beliau duluuu.. jaman saya kecil sering membuat Enting-enting seperti ini untuk dijual. Untuk mendapatkan penghasilan, untuk menolong ekonomi keluarga, untuk tetap berkarya dari dapur. Saya kecil suka menunggui disampingnya. Menunggu potongan pinggiran untuk dicemil-cemil. Nggak bantuin malah nakal ngambilin cuilannya melulu.

Jadilah begitu selesai bikin karamel, aduk dengan kacang, saya langsung minta tolong pegangin sutil sama mbak Gemi Miranti, salah satu pengajar NCC yg kebetulan datang, tuang adonan diatas Seven Papers, tutup lagi diatasnya dengan Seven Papers, laly saya gilas tipis dengan rolling pin. Segera potong-potong. Yuhuuuu,.. caooo, glethaaaak.. *cengkok Waljinah*

ENTING-ENTING KACANG

By: Fatmah Bahalwan

Bahan:

250 gr kacang tanah panggang pecah
250 gr gula pasir
1 sdm air
1 sdm air jeruk nipis

Cara membuatnya:

  1. Siapkan wajan tebal. Masak gula pasir, air dan air jeruk nipis hingga menjadi karamel alias gula gosong. Jangan diaduk sebelum menjadi karamel semua.
  2. Masukkan kacang tanah panggang. Aduk rata.
  3. Angkat. Langsung tuang diatas meja atau loyang yang sudah dialasi Seven Baking Paper.
  4. Tutup atasnya dg baking paper lagi. Gilas tipis. Segera potong-potong. Sisihkan.
  5. Setelah dingin dan mengeras. Patah-patahkan sesuai lajur potongan. Bungkus dengan plastik.
  6. Kemas dalam wadah cantik. Jadikan salah satu varian bisnis anda. Insya Allah, bakal cepet kaya.
Read More →

Kata siapa kue tradisional tidak bisa jadi cantik dan ayu kinyis-kinyis? Ini loo buktinya, foto-foto ini adalah bukti serunya kami ngedandanin jajan pasar tanggal 4 Maret 2018 lalu di Latbar NCC Bekasi.

Serunya latbar itu, semua ikut mencoba. Trial dan error, lalu dilepas untuk saling mengeksplor kreatifitas. Hasilnya? Kereeen banget deeh..

Materinya dekorasi kue tradisional:
1. Bolu Tiwul featuring Getuk
2. Kolaborasi Trio Puding, Bolu dan Klepon
3. Kuih Serimuka feat Kanom Look Choup

Selain itu kami juga berbagi tips antar sesama member yg hadir, salah satunya tips dari bu Lina Ismanuyono soal melepas puding dengan mudah dari cetakannya. Nah, jadi tau kan (lah tapi yang baca gak tauuuu 😀 —ed.).

Terima kasih untuk semua yang hadir kemarin. Lebih khusus buat teteh Nicke Dewi Kania yang dengan rela hati dapurnya diacak-acak 😊, makasih ya tehh *salim*. Barakallah untuk teteh sekeluarga.

Untuk semua peserta yg sudah hadir, terima kasih semoga ilmunya bermanfaat untuk menambah variasi menu bakulan.

Sssttt….., bocoran nih. InsyaAllah bulan april kita akan adakan lagi latbar dengan materi yang menarik dan cantik-cantik. So, penduduk Bekasiiiii, jangan sampai ketinggalan infonya yaaa. Gabung ke grup NCC Bekasi di FB yaaa supaya gak kudet :D: https://www.facebook.com/groups/NCCBekasi/

Salam seru,
Admin NCC Bekasi

Read More →

Sup khas Palembang yang lezaaaat! Kuahnya adalah sup udang yang kaya rasa, dan akan lebih terasa lezat bila air didalamnya diganti dengan kaldu ikan. Hujan-hujan gini sruput tekwan, pas!

Tekwan

Bahan:

1 kg          ikan tengiri
700 gr       tepung sagu tani
500 ml       air
30 gr         garam
2 sdt         kaldu bubuk
1 sdt         lada
100 gr       telur

Cara membuatnya:

  1. Haluskan daging ikan, tuang air sedikit demi sedikit sambil diaduk rata. Beri tepung, uleni hingga rata dan kenyal. Bubuhi garam dan kaldu bubuk, uleni rata.
  2. Masak air dipanci hingga mendidih. Ambil sedikit adonan dengan sendok teh, celupkan dalam air mendidih. Biarkan hingga mengapung. Angkat.

Sup Udang

Bahan:

250 gr        udang, cincang
250 gr        bengkoang, potong bentuk korek api (julienne)
50 gr         jamur kuping, rendam, potong halus
15 bh         bawang merah iris halus
10 bh         bawang putih, iris halus
5 ltr        air atau kaldu ikan
1,5 sdt       lada halus
3 sdt         kaldu bubuk bila suka
5 sdt         garam
Sedikit minyak untuk menumis
Bawang merah goreng untuk taburan

Cara membuatnya:

  1. Panaskan minyak goreng, tumis bawang merah, bawang putih hingga harum. Masukkan udang, masak hingga berubah warna. Masukkan bengkoang, jamur kuping dan semua bumbu, aduk rata.
  2. Tuangi air, biarkan mendidih.
  3. Sajikan Sup Udang dengan tambahan tekwan, taburi bawang merah goreng.
Read More →

Endog dalam bahasa Jawa artinya telur. Nah, sambal endog ini kalau disajikan saat sarapan bersama nasi putih hangat kepul-kepul, huaaahhh, mertua lewat nggak kelihatan deh!

Sambal Endog

Bahan:

5 btr      telur rebus, kupas
10 bh    cabe merah
1 sdm   terasi matang
½ sdt    garam
4 bh      bawang merah
2 ruas   kencur
Minyak untuk menggoreng

Cara mebuatnya:

  1. Panaskan minyak, goreng cabe merah dan bawang merah hingga layu saja, taruh diatas cobek.
  2. Tambahkan garam dan terasi, ulek hingga halus, beri kencur, ulek kasar
  3. Letakkan telur rebus diatas sambal, penyet perlahan. Sajikan.
Read More →

Kue Cubit masuk Cafe? Waaa, ini merupakan peluang usaha yang luar biasa. Sebuah fenomena yang tak pernah terbayangkan. Kue cubit yang biasa tersaji dipinggir jalan oleh abang-abang penjual yang full debu gitu, kali ini derajatnya terangkat. Ahaa, sungguh luar biasa. Bahkan di Cafe keren sekalipun Kue Cubit menjadi berharga khusus, dengan tampilan khusus, dan rasa yang beragam.

Maka NCC-pun ikut meramaikan khazanah per-kue cubitan ini dengan niatan membekali banyak orang, ilmu sukses membuat kue cubit. Jadi siapapun yang ingin menjadikan kue cubit sebagai salah satu varian bisnisnya, kami semangat sekali ikut menyiapkannya. Eits, tapi kalau hanya ingin membuatnya untuk sajian keluarga tercinta, mengingat jika membelinya perlu perjuangan antri bagai ular panjangnya. Menjadi penting mengkuti kelas ini. Jadilah Materi kursus NCC (Natural Cooking Club), membuat aneka rasa kue cubit.

Ada Kue Cubit greentea, kue cubit red velvet, kue cubit  keju, kue cubit original. Dihadirkan juga beragam topping, mulai pakai vla, cokelat Toblerone, Cokelat M&M, Kit-kat, Meisis warna-warni, bahkan kue cubit setengah matangpun dibuat. Pokoknya lengkap banget.

Dan seperti biasa, begitu selesai kursus, beberapa peserta kursus langsung teriak kegirangan, “horeee, gw dapat pesanan 50 biji langsung!”. Aaaaccchh, semoga selalu berkah dan menjadi manfaat semua pelajaran yang didapat.

kuecubit-1 kuecubit-5

Kue cubit kami hadir dengan tekstur lembut, berkulit lembut, berserat bagus, semua pasti karena ada Blue Band Master Cake Margarine yang digunakan sebagai salah satu bahan campuran pada adonan, bahan polesan pada cetakan, dan bahan polesan pada saat kue cubit matang panas. Sungguh sebuah pilihan yang terbaik.(fb)

Kursus NCC didukung penuh oleh Blue Band Master www.ufs.com

Kuis: Berapa macam jenis kue cubit yang dibuat pada kelas ini?

Yuk ikutan kuis!!!  Hadiahnya cihuy lohhhh :D

 

Quiz Blue band master2

 

Read More →

Ini minuman tradisional dari Jawa Tengah, meskipun dikenal juga di seputaran Jawa Timur. Rasanya segar dengan aroma khas batang sereh. Untuk sebagian masyarakat Jawa, minuman ini digunakan sebagai obat yang dapat menyembuhkan masuk angin. Minuman ini juga mengharumkan bau badan loh.

Wedang Sereh

By Fatmah Bahalwan

Bahan:

3 btg     Sereh
500 ml  air
Gula batu atau gula aren secukupnya

Cara membuatnya:

  1. Bersihkan sereh, ambil bagian batangnya saja. Memarkan bonggolnya.
  2. Masak air hingga mendidih, masukkan sereh, masak terus selama 10 menit. Angkat.
  3. Beri gula batu/gula aren, aduk rata. Sajikan hangat.
Read More →

Wedang Angsle

By Fatmah Bahalwan

Bahan isi:

100 gr  manisan kolang kaling hijau
100 gr  manisan kolang kaling merah
100 gr  pacar cina, rendam, rebus
100 gr  tape singkong, potong kecil
100 gr  kacang tanah sangria
2 lbr     roti tawar, potong kotak
150 gr  nasi ketan, pulung bulat

Bahan kuah:

200 ml santan instan
800 ml air
2 lbr     daun pandan
300 gr  gula pasir
½ sdt   garam
1 rimpang jahe, memarkan

Cara membuatnya:

  1. Masak air, daun pandan, gula pasir, garam dan jahe hingga mendidih. Tuang santan instan, aduk rata. Didihkan sekali lagi, angkat.
  2. Dalam mangkuk, tata bahan isi, tuangi kuahnya.
  3. Sajikan, hangat.
Read More →

Penulis: Fatmah Bahalwan

Ada sebuah hidangan sayur-mayur yang sangat terkenal didunia dari Indonesia, apa lagi kalau bukan Gado-Gado. Meskipun racikannya lengkap sayuran dan karbohidrat, gado-gado masih masuk kedalam jajaran lauk-pauk khas Indonesia. Paling tidak ada tiga macam sayuran yang disajikan pada Gado-Gado, yaitu Kangkung, Bayam dan Tauge. Saus kacang sebagai pelengkapnya, biasa disajikan cair. Sementara kandungan karbohidrat terwakili oleh kentang, lontong ataupun ketupat. Telur rebus atau telur ceplok juga menjadi pelengkap yang lebih mewah.

Gado-gado yang lengkap akan menyajikan sayuran Kangkung, Bayam, Tauge, Kacang panjang, Kol, dan seringkali wortel yang diiris seperti batang korek api.

Dibeberapa daerah gado-gado disiram dengan saus kacang yang dicairkan dengan air, sementara didaerah lain saus kacangnya dicairkan dengan santan.

Saus gado-gado terbuat dari kacang tanah goreng, cabe merah dan atau cabe rawit, bawang putih, kencur, gula, garam dan asam jawa. Semua bahan ini dihaluskan kemudian dicairkan dengan air. Bila dicairkannya dengan santan, maka proses pencairannya harus sambil dimasak diatas api sedang agar saus kacang menyatu sempurna dengan santan.

Gado-gado seringkali dilengkapi dengan tahu tempe goreng, rempeyek, ataupun kerupuk. Sehingga pada dasarnya Gado-gado termasuk “one dish meal” yang sarat gizi.

Berbeda dengan gado-gado yang merebus sayurannya terlebih dahulu, Karedok yang khas Betawi (Jakarta) menggunakan melulu sayuran mentah yang dipotong halus dan langsung disiram atau diaduk bersama dengan saus kacang. Saus kacang Karedok mirip dengan Gado-gado tapi dengan jumlah gula lebih sedikit dan ditambahkan kencur dan cuka sebagai penambah rasa asam. Kangkung dan Bayam tidak ada dalam karedok. Sayuran Karedok yang paling sering digunakan adalah Kacang panjang, Kol, dan Tauge. Pelengkap kerupuk merah menjadi ciri khas tambahannya.

Indonesia memiliki banyak sekali ragam gado-gado disetiap daerahnya. Gado-gado Jakarta, gado-gado Padang, gado-gado Jawa, dan daerah-daerah lain, masing-masing memiliki rasa dan cara penyajian beragam. Tapi intinya tetap sama, yaitu sayuran dan saus kacang.

Indonesian Chef Association (ICA) telah berhasil mengkampanyekan Gado-gado sebagai sajian yang harus ada pada setiap jamuan makan kenegaraan, menggantikan sajian Salad (juga masuk ke dalam buku resep Jamie Oliver yang terbaru –ed.) Jadi berbanggalah bila kita makan gado-gado, karena menu ini sama dengan menu jamuan makan para raja dan kepala negara di Istana Negara. (fb)

Read More →

Penulis: Wisnu Ali Martono

Awalnya saya agak bingung ketika menyusuri jalan dari Pare-pare menuju kabupaten Enrekang (propinsi Sulawesi Selatan) di sepanjang jalan banyak sekali tulisan Danke, dijual Danke, dan beberapa kata yang intinya tersedia Danke untuk dijual.

Danke? Makanan apakah itu?

Kawan yang mengantar saya menyusuri kabupaten Enrekang ini lalu menjelaskan bahwa danke adalah makanan yang terbuat dari susu sapi segar diolah begini-begitu, rasanya begini begitu. Lalu kenapa bernama danke?

Ada satu versi cerita yang mengatakan bahwa pada jaman Belanda masih menjajah kita, banyak orang Belanda yang mengatakan ‘danke’ setelah merasakan olahan susu (waktu itu) kerbau ini. Masyarakat setempat salah mengerti, dikira ‘danke’ adalah nama olahan susu yang dibuatnya. Padahal maksudnya mengucapkan terimakasih. Boleh jadi cerita ini benar. Bagaimana pun asal muasal namanya, yang jelas saya kepingin tahu seperti apa sih rasanya.

Pucuk dicinta ulam tiba. Agaknya teman yang mengantarkan saya membaca gelagat saya kepingin danke. Saya segera menjawab ya waktu ditawarkan apakah ingin mencobanya. Tak lama setelah percakapan itu kami menemukan satu warung dengan tulisan menjual danke. Di situlah rombongan kecil kami segera berhenti. Beruntung, ibu pemilik warung ini baru saja membuat danke pagi itu, dan masih belum laku semua. Dan itu lah pertama kali saya mencicipi makanan khas Enrekang bernama danke.

Sepintas, danke goreng yang saya nikmati mempunyai tekstur seperti putih telur rebus, namun lebih liat, dan lamat-lamat tercium aroma susu dan keju. Disajikan dalam bentuk irisan tipis, setebal kurang dari satu sentimeter. Sebagai cemilan, danke dapat dinikmati begitu saja, atau digoreng tanpa minyak.

Agaknya danke sudah menjadi ikon makanan khas Enrekang. Dan karena harganya tidak terlalu murah (satu biji danke seberat 300 gram-an dihargai 20 ribu rupiah) serta pasokannya yang terbatas, tidak setiap saat kita bisa menemukan. Umumnya danke ada di pagi sampai siang hari. Setelah itu habis dan harus menunggu esok hari lagi setelah sapi diperah susunya.

Dalam perjalanan ini rombongan kami mendapat kehormatan menginap di rumah jabatan bupati Enrekang, Bapak Drs .Muslimin Bando. MPd. Ternyata pada jamuan resmi acara malam hari, dan ketika diajak sarapan pagi bersama beliau, selalu tersedia danke goreng. Jadi, danke adalah makanan ikon Enrekang.

Keesokan harinya saya diantarkan pak dokter hewan Junwar (Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Enrekang) untuk mengunjungi salah satu pembuat danke yang merupakan binaan dinas ini. Ternyata pembuatannya tidak sulit dan membutuhkan waktu tidak lebih dari setengah jam saja. Beruntung, bu Nurnaini Sunusi, pembuat dan penjual danke beserta olahannya ini mengijinkan kami melihat dan memotret pembuatan danke.

Pagi itu bu Nurnaini dan putrinya mengolah sekitar 20 liter susu segar untuk dijadikan danke. Pertama kali yang dilakukan adalah memanaskan susu segar yang baru didapatnya hingga mencapai suhu 70 derajat Celsius. Susu segar memang tidak boleh dipanaskan lebih dari susu itu karena akan merusak tesktur dan kandungan gizinya.

danke-kolase1

Setelah susu mencapai suhu sekitar 70 derajat C, ditambahkan satu sendok makan cairan pengental yang terbuat dari getah pepaya muda dicampur air. Jangan kuatir, getah pepaya tidak mengakibatkan apa-apa ketika danke kita makan. Setelah dicampurkan bahan ini, terjadi perubahan tekstur susu yang sangat dramatis. Cairan susu dalam panci itu segera mengental dan memisah dari cairan kuning. Mirip sekali dengan proses pengentalan pada pembuatan tahu atau keju. Jika sudah terjadi proses pengentalan seperti ini, danke sudah jadi. Kompor dimatikan dan danke siap dicetak. Pencetakan danke harus dilakukan segera, dalam keadaan masih panas. Jika tidak, danke tidak akan menggumpal menjadi satu.

Secara tradisional, pencetakan danke dilakukan dengan menggunakan batok kelapa yang dipotong setengahnya. Di bagian bawah batok ini terdapat lobang untuk mengeluarkan air whey (whey adalah air yang terpisah dari susu dalam proses pembuatan keju atau danke).

Pertama, diambil bagian susu yang sudah mengental, ditempatkan ke dalam batok pencetak sampai hampir munjung di atas mulut batok. Kemudian, dengan menggunakan saringan logam, bagian atas batok ditekan sehingga danke memadat dan di dalam saringan terdapat air whey. Air whey ini diambil dengan sendok dan ditampung di wadah lain. Setelah dirasa cukup padat dan airnya berkurang, danke yang sudah tercetak ini segera ditumpahkan di atas daun pisang dan dibungkus. Jadilah danke yang siap disantap begitu saja, atau diolah lebih lanjut untuk cemilan atau untuk dimasak sebagai lauk khas Enrekang.

danke-kolase2

Selain diolah sebagai cemilan atau lauk, danke juga bisa diolah lebih lanjut menjadi nugget. Caranya, danke diblender, dicampur dengan roti tawar, bumbu dan putih telur sebagai pengikat, dikukus, dan dipotong-potong setelah matang. Sebelum digoreng, nugget danke dicelupkan ke putih telur dan dibalut tepung panir. Jadilah nugget danke.

Selain olahan danke, juga dihasilkan krupuk danke, dengan memanfaatkan whey susu yang terbentuk. Krupuk danke ini dibuat dalam beberapa rasa, yaitu original, balado dan coklat.

Sebelum meninggalkan toko oleh-oleh Talaga milik bu Nurnaini Sanusi, tiba-tiba saya punya ide, kalau saja whey ini dipanaskan lalu ditambahi jahe dan gula aren, pasti jadi minuman enak dan menyehatkan.

Minat merasakan danke? Cobalah datang ke Enrekang, atau membuat sendiri dengan resep seperti yang saya tulis di atas. (WAM)

Read More →