Bulan puasa tanpa acara buka bersama gerombolan sahabat baik seperti terasa ada yang kurang. Begitu juga yang kami, warga NCC Cibubur, rasakan.

Tanggal 5 Juli 2015 lalu, kami mengundang Ibu Fatmah Bahalwan untuk datang ke Cibubur, berbuka bersama kami. Alhamdulillaah, Ibu menyambut baik undangan tersebut. Senangnyaaa.. Ibarat “anak-anak asrama” yang dikunjungi oleh ibunya, kami sangat antusias.

Acara dimulai sekitar jam 17.00 setelah sebelumnya hahahihi sembari mengatur potluck di meja yang sudah disiapkan oleh nyonya rumah. Karena temanya “Bercerita dan Tertawa bersama Ibu Fatmah Bahalwan”, jadi langsung saja, perkenalan masing-masing warga sambil menceritakan pengalaman pertama kenal dengan komunitas NCC yang hebat ini. Ngga jarang, disela-sela obrolan santai Ibu Fatmah memberikan nasehat dan support supaya kita berani untuk makin maju.

 bukber_cibubur3 bukber_cibubur7

bukber_cibubur4 bukber_cibubur8

Acara kemudian terhenti sejenak untuk berbuka puasa. Memang nikmat rasanya, berbuka dikelilingi “keluarga ke-3” yang hangat ini. Saling icip potluck, lanjut tanya resep (teteuup), lalu saling lempar komentar. Pokoknya seru! Berasa HMFF mini. Mulai teh manis hangat, es teler durian, lasagna, sampai ikan bakar semuanya ada..!

 bukber_cibubur6 bukber_cibubur5

Setelah berbuka dan shalat Maghrib, acarapun dilanjutkan dengan perut kekenyangan. Sesi sharing makin seru, karena meskipun sebagian dari kami saling kenal satu sama lain, tetapi tetap ada saja cerita seru yang tersembunyi. Seperti sang nyonya rumah, mbak Derryana Putri, yang ternyata masih takut membangun brand-nya sendiri meskipun hasil karyanya sangat cantik dan luar biasa rapinya. Atau mbak Soviana, yang sangat grogi waktu ditodong mengajar latbar pertama group NCC Cibubur. Seperti layaknya seorang Ibu yang baik, Ibu Fatmah mendengarkan cerita-cerita kami dengan sangat antusias, sambil sesekali menimpali dengan guyonan dan wejangan.

Satu yang paling kami ingat: berbuatlah satu kebaikan, maka akan datang sepuluh kebaikan untukmu. Prinsip ini yang dipegang oleh Ibu Fatmah, yang juga membuat beliau tak segan membagi seluruh resep dan ilmunya kepada semua member NCC, tanpa terkecuali.

Tak terasa waktu berlalu, sudah lewat jam 21.00, acarapun harus diakhiri. Terima kasih banyak Ibu Fatmah, serta Pak Wisnu dan Mbak Nadrah, yang sudah bersedia jauh-jauh datang ke Cibubur untuk berbuka bersama kami. Sungguh, ini adalah sore yang sangat berkesan untuk kami, warga NCC Cibubur.
Terima kasih juga untuk Pak Wisnu yang sudah memberikan kado sebuah milis NCC kepada Ibu Fatmah, sehingga kami bisa bertemu dan berkumpul dalam satu komunitas yang sangat positif ini.

NCC, yes!

bukber_cibubur2

bukber_cibubur1

On behalf of warga NCC Cibubur,
Lia Djoen Krisdianto

Read More →

Ibu Fatmah Bahalwan dengan komunitas Natural Cooking Clubnya adalah salah satu game changer, demikian ungkapan pembawa acara Wanita Bicara yang diadakan oleh majalah Femina pada tanggal 29 April 2014.

Merayakan Momentum 21 April 2014, Femina menyelenggarakan Powerlunch, sebuah diskusi panel dengan tema: Dari Wanita Untuk Indonesia – Era Wanita Tangguh yang Mampu  Mengubah Arah Permainan. Tema ini relevan dengan peran wanitaIndonesia yang kian tahun kian mengambil posisi penting di ranah publik, sebagai wanita bekerja maupun pewirausaha. Data yang dirilis ILO pada tahun 2005-2010 misalnya, menunjukkan bahwa rasio kesempatan kerja terhadap populasi wanita meningkat, dari 41% menjadi 47%.

Diskusi panel ini  terbagi dalam dua grup, yaitu The Warrior (wanita bekerja/wirausaha yang memperlihatkan keberanian dan ketangguhan ketika melawan arus mainstream untuk hasil yang maksimal) dan The Game Changer (wanita bekerja/wirausaha yang menonjol dalam inovasi dan kreativitas dalam bidang yang ditekuni sehingga menjadi trendsetter).

femina-4NCC mendapat kehormatan diundang oleh majalah Femina dalam acara tersebut, untuk berpartisipasi sebagai salah satu the game changer, yaitu menjadikan resep-resep makanan yang tadinya dianggap sebagai rahasia menjadi informasi yang dapat diakses semua orang dengan mudah. Dalam acara itu ketua NCC diminta untuk menjelaskan latar belakang pembuatan milis NCC serta bagaimana caranya mengumpulkan orang yang baru belajar masak (bahkan belum bisa masak) dan share ilmu di milis. Ditanyakan pula strategi membuat orang mau saling berbagi rahasia dapur dan resep.

Adalah keikhlasan berbagi resep dari owner dan founder NCC, yang menjadi rahasia mengapa para member NCC kemudian tidak pelit dengan resep. Di web NCC, www.ncc-indonesia.com, terdapat ratusan resep yang ditulis sejak tahun 2005 dan dapat diakses dengan mudah. Meski demikian, hal ini tidak mengurangi permintaan buku resep yang kemudian diterbitkan berdasarkan resep di web tersebut dan juga tidak mengurangi peminat kursus-kursus NCC.

Acara ini dibuka oleh Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, ibu Linda Amalia Agum Gumelar. Panelis pada sesi the Warrior adalah  Anis Hidayah (Direktur Eksekutif Migrant Care),Nafsiah Walinono Mboi (Menkes RI),Nia Dinata (sutradara  & produser film) dan Puan Maharani (politikus, anggota DPR RI).

 

Read More →

We’ll be back in 2014. Demikian tekad kami ketika menghadiri pameran FHA (Food & Hotel Asia) tahun 2012 di Singapore. FHA dinyatakan sebagai  trade event terbesar dan terlengkap  di Asia di bidang industri  makanan dan  hospitality industry.

Event dua tahunan yang diselenggarakan sejak tahun 1978 ini  berlangsung selama 4 hari, 8-11 April 2014, bertempat di  Singapore Expo.  Menempati keseluruhan 10  halls di Singapore Expo, seluas 102,000 meter persegi, acara FHA2014 yang digabung dengan WSA (Wine and Spirits) 2014 mencatat rekor pengunjung sebanyak 64,826 orang dari  lebih dari 100 negara/wilayah.

Tahun 2014 adalah kedua kalinya kami mengunjungi FHA. NCC berkepentingan untuk mengunjungi FHA dalam rangka melihat perkembangan terbaru di bidang  kuliner, khususnya baking. Banyak yang bisa dilihat dan dipelajari di pameran ini. Selain berkeliling stan internasional, NCC juga berkunjung ke stan perusahaan Indonesia yang pernah   bekerja sama . Di acara itu NCC bertemu  dengan banyak selebritis kuliner Indonesia.

Read More →

by Dewi Anwar

Hari Kamis 6 Maret 2014 lalu adalah kelas hari kerja, yaitu Crazy Cupcake di Toko Jojo, Bintaro.

Selain belajar menghias cupcake dengan buttercream dan fondant, diawal kursus peserta juga diberi pengetahuan tentang perbedaan butter cake dan sponge cake pada bentuk cake dalam cup, penggunaan paper cup yang tepat agar penampilan cupcake menjadi cantik, dan tips-tips lainnya untuk dapat menghasilkan cup cake yang prima.

Setelah pengajar mendemokan cara membuat 2 macam cupcake, yaitu yang dipanggang dan dikukus, kemudian peserta langsung praktek menghias cupcake masing-masing, menggunakan buttercream dan fondant. Pssst, tau gak sih, kelas ini sering sekali diikuti oleh para calon decorator yang masih gak pede ikutan kelas decor 4 hari dan fondant dasar, tapi kepingin tahu rasanya mainan sama spuit dan cetak-cetak fondant. Dan biasanya sih, begitu nyoba langsung jatuh hati. Masuk deh ke dalam perangkap decor, mwahaaa… Perangkap yang manis dan penuh manfaat 🙂

Kelas hari kerja, meski tidak seramai kelas-kelas yang diadakan di akhir pekan, menjadi pilihan bagi mereka yang justru tidak mendapatkan kebebasan di hari-hari tersebut, alias tertawan acara keluarga, haha..

Kursus ini didukung penuh oleh Blue Band Master Cake Margarine

 

 

Read More →

By Dewi Anwar

Awal November kemarin, NCC menerima undangan dari Ibu Dubes RI di Singapore untuk mengadakan kursus di sana. Akhirnya disepakati waktunya akhir November selama 3 hari, dengan materi Pudding Art dan Flower Pops Cake dengan chocolate modeling. Mengetahui kami akan ke Singapore, rupanya teman-teman di Kuala Lumpur juga ingin mengadakan kelas serupa. Jadi sekalian ditanggap ke KL juga deh. (Hayuk, kita ngamen 🙂 *eh* – ed.)

Senang sekali berada di Singapore dengan pelayanan protokoler dari embassy yang sangat spesial, hihihi… Keluar dari bandara tanpa antri dan bagasi yang berisi benda tajam tidak diperiksa. Padahal tiap kali NCC harus mengadakan kelas di luar kota, biasanya langganan adu intimidasi dengan petugas bandara karena bahan dan peralatan decor “aneh-aneh” yang harus kami bawa. Mwahaa.. peace, pak petugaaaas… Percaya deh, ini cuma fondant dan cutternya, plus suntikan puddiiiing.. (Ikutan kursus aja yuk, pak? – ed.)

Selama di Singapore saya tinggal di komplek perumahan resmi kedutaan di areal Kantor Kedutaan Indonesia yang asri sekali, tepatnya di rumah Ibu Wakil Dubes, Ibu Lita.

IMG-20131127-00766_Fotor_Collage

Hari 1-2 kelas pudding art berjalan seru dengan 5 peserta. Disambung di hari ke 3 kelas Flower Pops cake yang juga sama serunya.

Perjalanan dari Singapore berlanjut ke Kuala Lumpur, langsung setelah selesai kelas Flower Pops Cake. Tiba di Mont Kiara Kondo, KL, kediaman Hellen (member NCC di KL) jam sudah menunjukan pukul 9 malam. Berbincang sebentar dengan tuan rumah yang cantik dan energik, pssttt… malam itu Hellen lagi bikin nasi kuning Bali pesanan customernya. Yumm.. (loh? 😀 -ed.)

Hari pertama, kursus membuat Martabak Terang Bulan dan Karipap alias Pastel Berpusar. Dilanjutkan dengan hari kedua, yaitu Pudding Art special class, karena materi yang semula 2 hari dipadatkan menjadi 1 hari.

Antusiasme peserta yang berjumlah 10 orang (termasuk tuan rumah) melahirkan komentar yg lucu-lucu, hehehe… Ternyata begitu yaaaa, bikinnyaaaa… 🙂

IMG-20131127-00766_Fotor_Collage2

Kursus selesai jam 5 sore. Saya langsung naik taxi ke airport untuk kembali ke Jakarta. Tiba di rumah jam 1 malam, wuihh.. capek tapi senang! Memaksakan pulang hari itu juga karena pagi harinya sudah ditunggu acara pernikahan keponakan (pengumuman 😀 – ed.).

Terima kasih tak terhingga atas keramahan dan penerimaan Ibu Dubes dan ibu Wakil Dubes Indonesia untuk Singapore yang sangat baik dan cantik, Hellen sebagai tuan rumah, serta teman-teman di Singapore dan Kuala Lumpur. Ini kesempatan kedua bertemu teman-teman Indonesia di KL dan menyelenggarakan kursus disana. Menyenangkan sekali.

Semoga sedikit ilmu yang kami salurkan bisa bermanfaat untuk teman-teman semua.
Dan semoga kita bisa bertemu lagi ya, amiin..

(DA)

Read More →

Kering Tempe

(Lauk tumpeng)

By : Fatmah Bahalwan

Bahan

750 gr tempe, iris tipis kotak
10 btr bawang merah, iris tipis
6 bh bawang putih, iris tipis
5 bh cabe merah besar, iris serong
1 ruas lengkuas, pukul
2 btg sereh, pukul
2 lbr daun salam
2 sdm gula merah, sisir halus
5 sdm gula pasir
5 sdm air asam jawa
1 sdt garam
100 ml air
1 sdm chicken powder
minyak sayur untuk menggoreng.

Cara Membuat :

  1. Goreng tempe dalam minyak sayur panas hingga garing. Sisihkan.Goreng cabe iris, bawang merah iris dan bawang putih iris masing-masing. Sisihkan.
  2. Panaskan lk. 4 sdm minyak sayur, tumis lengkuas, sereh dan daun salam.
  3. Masukkan gula merah, gula pasir, air asam, garam dan air, aduk rata biarkan mendidih,
  4. Masukkan chicken powder, masak terus sambil diaduk hingga gula berambut kental.
  5. Masukkan tempe kering, bawang merah, bawang putih dan cabe goreng, aduk rata. Angkat.

 

Resep Nasi Kuning Tumpeng

Read More →

Perkedel kentang panir

(Lauk tumpeng)

By: Fatmah Bahalwan

Bahan :

250 gr kentang
1 sdt bawang goreng
1/2 sdt garam
1/4 sdt lada halus
1 btr telur, kocok lepas
tepung panir secukupnya.

Cara Membuat :

  1. Kupas kentang dan iris tipis, cuci bersih, goreng, haluskan.
  2. Beri bawang goreng, lada dan garam, aduk rata.
  3. Bentuk bulat bundar atau bulat pipih, celupkan pada telur kocok, gulingkan pada tepung panir. Lakukan hingga adonan habis.
  4. Dinginkan dalam kulkas selama lk. 30 menit. Goreng dalam minyak panas hingga kuning kecoklatan, angkat.

 

Resep Nasi Kuning Tumpeng

Read More →

poster maira copy_web

Halo warga Balikpapan dan sekitarnya..!

NCC akan hadir di akhir tahun dalam seminar Cookingpreneur yang dirangkai dengan kelas Ruffles Cake Decorating dan Food Photography.

Ingin menjadi food entrepreneur sejati? Jangan lewatkan 2 hari yang sangat langka ini 🙂

Info lengkap, klik: www.mairasajicitra.com

Sampai ketemu di Balikpapan! Haih, sudah gak sabaaarr.. 🙂

Read More →

Lebaran sebentar lagi. Saatnya resep-resep klasik dibongkar keluar dari tumpukan arsip, terutama resep-resep kue kering! Kue kering jadul yang satu ini sudah terlalu iconic dengan event lebaran. Yaaaahhh, kira-kira samalah derajatnya dengan ketupat.. Kunci sukses bikin nastar yang cantik mulus terletak pada pengolesan kuning telur pada saat kue sudah dipanggang setengah matang. Ingat ya, gula untuk selai nanas dimasukkan terakhir jika ingin mendapatkan warna selai yang kuning terang.

Jadi deh nih lebaran..

Nastar

Fatmah Bahalwan

Bahan kulit:

250 gr margarin
250 gr mentega
100 gr gula halus
4 btr kuning telur
700 gr tepung terigu
4 sdm susu bubuk fullcream

Bahan olesan:

3 btr kuning telur, kocok lepas dengan 1 sdt susu cair

Cara membuat:

  1. Kocok sebentar margarin, mentega, gula dan telur, cukup sampai tercampur saja.
  2. Masukkan tepung terigu dan susu bubuk, aduk perlahan hingga tercampur rata.
  3. Ambil sedikit adonan, bentuk bulat, isi dengan selai nanas. Susun diloyang tipis, beri jarak satu dengan yg lain.
  4. Oven dengan suhu 140’C selama lebih kurang 30 menit. Keluarkan dari oven, poles dengan bahan polesan, oven lagi hingga kuning mengkilat.
  5. Angkat, biarkan dingin. Susun dalam toples, tutup rapat.

 

Selai Nanas

Bahan:

4 bh nanas palembang, parut atau blender
200 gr gula pasir
1 sdt garam
1 potong kayu manis

Cara membuat:

  1. Masak nanas halus bersama airnya, garam dan kayu manis hingga kering. Tuang gula pasir, masak terus dengan api kecil hingga kering dan liat. Angkat.

 

Read More →

HMFF a.k.a. kopdar tahunan NCC kemarin, ampun deh, meriah sekali!

Dibanding tahun lalu, ada tiga kemajuan. Pertama, tahun ini untuk pertama kalinya ada tarung gank NCC. Kedua, jumlah jenis makanan meningkat jadi 118 jenis. Ketiga, kali ini para hadirin tertib mengantri makanan! Haiyaaa, cakeeeeb….

Memang tepat kalo HMFF kali ini dijuluki Exotic Food Fiesta. Karena tanpa disengaja, banyak banget exotic food yang dibawa member! Berikut ini laporan mas Wisnu yang bikin editor ngeces lagi, hehehe… —ed

Laporan lainnya bisa dibaca di:

Foto-foto:

by: Wisnu Martono

HMFF, Home-made Food Fiesta, adalah salah satu acara off-line rutin tahunan yang diadakan oleh milis NCC. Maksud diadakannya acara ini (selain ajang kopdar “menengah”, kalau kopdar “kecil-kecilan” sih hampir tiap minggu) adalah untuk mengajak para member berani memamerkan hasil kreasinya, sekaligus memberikan apresiasi kepada member lain.

Kalau mau lihat kehebohan HMFF 2005, silahkan lihat foto yang terpampang di halaman depan website NCC di yahoogroups. Foto hasil jepretan wartawan Kompas itu menggambarkan situasi HMFF 2005. Saat itu, tidak kurang ada 80 jenis makanan yang dibawa para member NCC. Markas NCC yang sehari-hari terasa lega jadi penuh sesak. Suasananya sangat menarik, sekaligus (mungkin) membingungkan buat mereka yang baru gabung di milis. Antara suasana kopdar, suasana pesta, dan hiruk pikuk karena semua bersemangat mencicipi kreasi anggota lain.

Oleh karena itu, diputuskan HMFF selanjutnya musti dipindah ke gedung, agar dapat menampung member yang lebih banyak.

Seperti Vita, saya juga sempat melakukan browsing, mengincar makanan mana yang akan saya cicipi. Kriterianya bukan lagi soal enak atau tidaknya. Mana ada sih masakan member NCC yang tidak enak, he..he….Kriteria saya adalah makanan yang saya belum pernah mencicipi, atau dalam jangka waktu 5 tahun terakhir jarang saya makan. Hasilnya, ada 4 masakan. Curry Jantung Pisang a la Nadrah (selera kita sama, Vit), Odok-odok Jantung Pisang a la Restiani Tan, Garo Pepaya a la Emma dan Cumi Kawanua a la Wita Gustia.

Read More →