by: Fatmah Bahalwan
Pernahkah anda mendapat complain dari customer? Sungguh sangat tidak enak bila menghadapi perihal satu ini. Bisa-bisa badan demam tiga hari tiga malam dan bila tidak kuat mental, salah-salah langsung mundur teratur dari bisnis culinary apapun. Lalu bagaimana mengatasinya?
Complain yang terjadi pada sektor jasa produksi apapun, merupakan suatu hal yang penuh dengan keniscayaan. Pasti ada dan tidak dapat kita lari darinya.
Tugas kita sebagai pengusaha penyedia jasa adalah memperkecil atau me-minimize, complain-complain tersebut.
Pada dasarnya complain terjadi karena apa yang didapat oleh pelanggan (pengguna jasa) tidak sesuai dengan harga yang telah dibayar, atau persisnya tidak sesuai dengan promosi yang ditawarkan. Dalam hal ini comittment anda dalam merealisasikan pelayanan kepada pelanggan perlu di evaluasi.
Complain bila disikapi secara positip, sebenarnya merupakan suatu masukan yang sangat berharga dari ‘perwakilan’ pelanggan. Dengan demikian anda bisa mulai memetakan dimana kekurangan yang ada pada pelayanan usaha anda, sehingga perbaikan dimasa datang langsung bisa menjadi prioritas.
Adalah sebuah keberuntungan bila anda bisa menilai bahwa complain dianggap sebagai ‘kritik membangun’ dan tidak menerimanya sebagai ‘serangan pribadi’. Titik focus complain pelanggan biasanya pada pelayanan dan atau product.
Bagaimana cara menghadapai pelanggan yang ‘marah besar’ dan complain abizz pada usaha kita? Barangkali kiat-kiat berikut ini bisa dimanfaatkan :
- Dengarkan keluhan pelanggan
- Jangan menyanggah atau adu argument
- Ambil kesimpulan, apa penyebab complain-nya
- Ber-empati dan mulai tawarkan solusi, usahakan win-win solution.
- Action : Lakukan segera solusi yg disepakati.
- Segera minta maaf atas ketidak nyamanan pelanggan.
Tetaplah focus pada bisnis anda, apapun complain yg ada, segera ambil solusi dan tetaplah menjadi pelaku bisnis yang tangguh. Nobody can always avoid complain. (fb).