Ketika ingin menjual produk, pernahkah Anda mengevaluasi seberapa unikkah produk Anda? Keunikan sebuah produk menjadi penentu apakah produk Anda memiliki potensi yang cukup untuk diminati pasar. Dan ketika Anda ingin memulai sebuah usaha, apakah Anda yakin produk Anda ini akan diminati oleh pasar yang Anda tuju? Bagaimana merencanakan bisnis, memilih pasar, mengatur keuangan dan memilih jalur distribusi? Pertanyaan- pertanyaan ini menjadi pembuka materi yang disampaikan oleh Bapak Teuku Fajar Akbar, dosen Prasetiya Mulya Business School pada Seminar “How To Be A Cookingprenuer” yang diadakan di Auditorium Prasetiya Mulya Business School, Sabtu 25 April 2015 . Seminar ini menjadi salah satu acara dalam rangkaian NCC 1 Dasawarsa yang diadakan sejak Januari 2015.
Seminar yang dihadiri sedikitnya 130 orang member NCC dan setidaknya 30 orang kalangan akademisi dari Prasetiya Mulya Business School dimulai pada pukul 09.00, menghadirkan berbagai pembicara. Sebagai Keynote Speaker hadir juga Ibu Nina Tursinah perwakilan dari Apindo. Ibu Nina yang menjabat sebagai Ketua Bidang UKM, Perempuan Pengusaha, Perempuan Pekerja, Jender, dan Urusan Sosial DPN APINDO ini menjelaskan posisi Apindo sebagai partner kerja para pengusaha di Indonesia, juga memiliki perhatian khusus pada usaha sektor kecil menengah, sehingga Apindo sangat membuka kesempatan bagi para pelaku UKM untuk berkonsultasi mengenai permasalahan yang dihadapi. Hadir pula diperkenalkan oleh Ibu Nina, Bapak Jeff Kristianto perwakilan dari BEDO. BEDO adalah sebuah Organisasi non-profit Pendukung Bisnis (BSO) yang bekerja untuk mendukung UKM Indonesia dalam strategi nasional dan internasional. Ibu Nina dan Bapak Jeff menyampaikan agar para pengusaha UKM tidak segan membuka diri terhadap pendampingan-pendampingan dan fasilitator semacam Bedo ini.
Selain Fajar, hadir pula Bapak Gregorius Pratiknyo yang juga dosen Prasetiya Mulya Business School, berbicara dengan gaya kocak beliau tentang bagaimana mengelola karyawan sebagai mitra dan asset usaha. Meskipun mulai dari skala yang kecil yaitu dari dapur sendiri, para pengusaha kuliner rumahan hendaknya mulai belajar menjadikan karyawan atau asisten di rumah sebagai mitra kerja. Selain menuntut kewajiban kerja yang paripurna, kita sebagai owner dan pimpinan juga harus mampu membuat karyawan terlindungi hak-haknya hingga tidak melirik bekerja di tempat lain dan meninggalkan kita. Berbagai tips dan trik disampaikan Pak Greg, mampu membuat peserta tercerahkan. Mungkin selama ini ada yang terlewatkan dari cara kita memperlakukan karyawan ya?
Selanjutnya diskusi di seminar makin seru dengan hadirnya Bapak Nukman Luthfie, pakar digitalmarketing. CEO dari JUALIO.com dan pemilik Blog Sudutpandang.com ini menuturkan bahwa di era teknologi sekarang ini, peranan social media sangatlah besar. Begitu mudahnya akses orang untuk melihat, bertanya, membeli, menilai lalu menyebarluaskan informasi tentang produk kita kepada rekan-rekannya menjadi kunci penting pemasaran produk masa kini. Diantara berbagai macam social media yang ada, Bapak Nukman mengungkapkan bahwa Twitter masih menduduki pesentase tertinggi social media yang sangat efektif dipakai untuk memasarkan produk. Untuk mengelola social media supaya efektif untuk dijadikan alat pemasaran juga dijelaskan secara detil pada sesi materi ini. Para peserta nampaknya semakin seru dan bersemangat tidak sabar untuk mempraktekkan semua tips yang diberikan.
Di sesi terakhir yang tak kalah menarik adalah mengenai bagaimana meningkatkan daya jual produk melalui ide kreatif kemasan. Materi ini disampaikan oleh Kang Doddy Ahmad Sagir, dosen Program Studi Design Komunikasi Visual Institut Tekhnologi Bandung. Jauh-jauh dari Bandung Kang Dody membagi banyak ilmunya dengan ide keratif kemasan. Kemasan produk selain berfungsi untuk pembungkus/pelindung/pengumpul, juga menjadikan produk kita mudah dibawa, dan yang terakhir: berfungsi sebagai alat pembeda dan alat marketing/pemasaran. Sepadan dengan logo yang merupakan identias produk kita, kemasan dapat mengkomunikasikan keunikan produk pada pengguna. Untuk mendisain kemasan, banyak faktor yang harus dipertimbangkan mulai dari unsur penamaan, survey kompetitor, penyampaian cerita, bahan dan bentuk kemasan serta masih banyak lagi faktor lainnya.
Tak terhitung berbagai pertanyaan dilemparkan oleh peserta yang kemudian dijadikan bahan diskusi oleh para pembicara. Rata-rata pertanyaan tersebut mencerminkan rasa ingin tahu dan semangat member NCC untuk mulai serius mengembangkan bisnisnya.
Semangat peserta juga semakin menyala karena banyaknya hadiah dan doorprize yang dibagikan panitia. Hadiah dan doorprize adalah sumbangan dan bantuan dari Penerbit Gramedia, Telkom Indonesia, Oxone Kitchen Appliances, Kue Rumahan, Tyucake dan TumpengOnline.
Diakhiri pada pukul 16.00, Seminar ini Alhamdulillah berjalan lancar. Peserta membawa pulang banyak ilmu yang in syaa Allah bermanfaat.
Sampai bertemu di puncak acara NCC 1 Dasawarsa, yaitu Home Made Food Fiesta! Pastikan anda terdaftar! (cak)
Comments are closed.