Jum’at, 20 April 2018 bertempat di Natural Cooking Club (NCC) terlihat suasana sangat meriah dan semangat sejak pukul 09.00. Ada apa rupanya?. Hari itu ada kelas Kue kering Klasik. Kelas yang bermaterikan: Nastar, Sagu Keju, Puteri Salju, Kaastengel, Lidah Kucing Mocca dan Lidah Kucing Keju ini, mengundang semangat luar biasa pada banyak ibu-ibu yang bersiap melakukan bisnis kue kering lebaran.
Seperti diketahui, rasanya lebaran tidak akan lengkap tanpa ada nastar dan kawan-kawannya itu. Meskipun kue kering model baru berdatangan, kue kering klasik tetap menduduki grafik paling atas dalam penjualan kue kering. Penggeramar Nastar tak pernah berkurang setiap tahunnya. Bahkan terus bertambah dari waktu kewaktu.
Kelas kali ini didukung oleh PT. Indolakto, dengan produk kebanggaan yang baru saja dilaunching yaitu Indomilk FCMP (Full Cream Milk Powder), atau mudah diingat dengan nama Susu Bubuk Indomilk. Chef Wahyu Setiawan, technical dari PT Indolakto yang datang pada saat itu menjelaskan bahwa Susu Bubuk Indomilk ini asli dibuat dari susu segar yang diproses sedemikian rupa sehingga dapat menjadi bubuk (powder). Bisa dimengerti kemudian mengapa susu Bubuk Indomilk baru yang dikhususkan untuk Baking & Cooking ini memiliki rasa dan aroma yang sangat kuat dan natural.
Susu Bubuk Indomilk baru ini dikemas dalam berat 250 gram. Sangat bersahabat dengan para pengusaha kecil dan menengah.
Seperti diketahui, selama ini seringkali para pengusaha UKM (Usaha Kecil & Menengah) membeli susu bubuk curah yang dijual dipasaran tanpa label merk, tanpa label tanggal kadaluwarsa, tanpa keterangan apa-apa. Kepercayaan hanya pada aroma saja. Sehingga kemudian banyak sekali ditemukan susu bubuk oplosan. Dalam banyak pemberitaan malahan ditemukan susu bubuk yang tidak mengandung susu asli satu persenpun. Sungguh memprihatinkan.
Hal ini menjadi perhatian pemerintah juga rupanya. Sehingga kemudian banyak dilakukan audit dipasar-pasar. Kita bisa lihat melalui warta berita dimedia cetak ataupun Televisi, bahkan ditemukan susu bubuk yang ternyata bahan bakunya adalah limbah produksi tepung singkong. Sangat berbahaya, apalagi jika digunakan sebagai pengganti susu bubuk.
Alhamdulillah, adanya kemasan baru Susu Bubuk Indomilk menjawab semua kegelisahan ini. Dengan kemasan yang berlabel merk terpercaya, jelas peruntukannya, dengan tanggal kadaluwarsa jelas, terdaftar di BPOM dan bersertifikat Halal, membuat masyarakat tidak perlu ragu lagi menggunakannya.
Kualitas susu bubuk Indomilk langsung dibuktikan pada kelas ini. Fatmah Bahalwan yang saat itu menjadi instruktur menjelaskan, dengan menggantikan 10 s/d 20 persen tepung menjadi susu bubuk Indomilk, didapat rasa dan tekstur Nastar yang lebih harum dan enak sekali. Demikian juga pada sagu keju, Puteri Salju dan Kaastengel. Seluruh peserta kursus langsung menjadi pencicip pertama.
Tidak heran kemudian, susu bubuk yang disiapkan langsung diborong habis oleh para peserta kursus.(fb)
Comments are closed.