Di tengah kebingungan dan (nyaris) keputusasaan akibat merebaknya virus Corona, banyak orang (dan negara) yang heran, bahkan agak meragukan, kenapa belum ada kasus Corona di Indonesia. Secara resmi Indonesia baru masuk dalam ‘Liga Corona’ pada akhir Februari. Itupun karena kasus impor, menulari warga Indonesia. Padahal di negara lain pada awal Januari sudah mulai ada kasus positif. Sebelum ditemukannya kasus pertama Corona di Indonesia, ada berbagai dugaan kenapa hingga pertengahan Februari Indonesia aman-aman saja. Salah satunya adalah dugaan bahwa Indonesia aman karena (salah satunya) kita adalah pemakan rempah-rempah (lada, ketumbar dan sebangsanya) dan pemakan empon-emponan (jahe, lengkuas, kencur, kunyit dan sebangsanya). Berita ini ditulis dengan gencar sehingga beberapa empon-empon nyaris hilang dari pasar. Kalaupun ada harganya melonjak drastis karena banyak dicari orang. Terlepas dari seberapa benar berita bahwa rempah dan empon-empon itu berkhasiat mempertahankan imunitas orang Indonesia, saya tergelitik melakukan penelitian sumir kecil-kecilan, dengan membandingkan kasus Corona di beberapa negara pemakan rempah dan empon-emponan, dengan beberapa negara bukan pemakan rempah dan empon-emponan. Kebetulan situs worldometer setiap hari mengupdate data ini.

Kelompok pertama negara pemakan rempah dan empon-empon adalah Indonesia (Ina), Malaysia (Mal), India (Ind), Pakistan (Pak) dan Bangladesh (Bla). Alasannya, udah jelas. Negara-negara itu adalah pemakan rempah dan empon-empon. Pembandingnya adalah AS (USA), Inggris (UK), Jerman (Ger) dan Perancis (Fra). Keempatnya bukan negara pemakan rempah dan empon-empon. Hal-hal lain di luar konsumsi rempah dan empon-empon dianggap sama dan tidak berpengaruh. Pertama, kita bandingkan angka penderita positif/fatalitas (dalam angka dan persentase, lalu dibandingkan angka penderita dan fatalitas per sejuta penduduk. Hasil (berdasar data tanggal 20 Mei 2020) adalah:

Fatalitas/Penderita=%

INA 1242/19189.   =6,4%

IND 3438/112442. =3,05%

MAL 114/7009.      =1,62%

PAK 1017/48091.   =2,11%

BLA 386/26738.     =1,44%

Rata-rata fatalitas dunia adalah 6,52%

USA. 94941/1593039=5,95%

UK 35704/248292.    =14,3%

GER 8270/178531.    =4,6%

FRA 28132/181575.  =15,4%

Dari kedua kelompok, berdasar persentase, apalagi berdasar angka absolut, jelas negara pemakan rempah dan empon-empon lebih tahan terhadap serangan Corona.

Angka persentase dan angka absolut kadang tidak bisa dibandingkan karena perbedaan jumlah penduduk. Kalau begitu, mari kita lihat angka penderita dan fatalitas per sejuta penduduk.

INA  70/ 1000.000 (positif), 5 (F)

IND. 82/2

MAL 217/4

PAK 218/5

BLA 163/2

Sebagai pembanding

USA 4816(+)/287(F)

UK. 3660/526

GER 2132/99

FRA 2782/431

Sekali lagi, dengan dasar kasus positif dan fatalitas per sejuta penduduk, negara-negara pemakan rempah dan empon-emponan ternyata ‘lebih tahan’ terhadap serangan Corona.

Disclaimer: penelitian ini tidak dilakukan secara ilmiah. Hasilnyapun tidak dimaksudkan untuk diperlakukan secara ilmiah. Hasil perhitungan bisa saja berubah seiring berjalannya waktu. Penelitian juga tidak dimaksudkan agar kita lengah menjaga diri dengan menggunakan masker ketika berada di ruang publik, mencuci tangan setiap selesai berinteraksi di luar rumah, segera mandi bersih setelah berinteraksi di luar rumah, makan-minum sehat, konsumsi vitamin (terutama buah dan sayuran segar) dan teruskan makan dengan menu khas Indonesia yang dipenuhi rempah dan empon-empon. Plus selalu berdoa agar wabah segera berlalu. Amin.

Read More →

Enting-enting Kacang ini dibuat kemarin, gegara stock nougat kacang untuk taburan bolu gulung masih banyak tapi saya harus tetap ajarkan cara membuatnya. Lalu tiba-tiba saya teringat Jidah, nenek saya Allahyarhamha- yang sungguh luar biasa. Beliau duluuu.. jaman saya kecil sering membuat Enting-enting seperti ini untuk dijual. Untuk mendapatkan penghasilan, untuk menolong ekonomi keluarga, untuk tetap berkarya dari dapur. Saya kecil suka menunggui disampingnya. Menunggu potongan pinggiran untuk dicemil-cemil. Nggak bantuin malah nakal ngambilin cuilannya melulu.

Jadilah begitu selesai bikin karamel, aduk dengan kacang, saya langsung minta tolong pegangin sutil sama mbak Gemi Miranti, salah satu pengajar NCC yg kebetulan datang, tuang adonan diatas Seven Papers, tutup lagi diatasnya dengan Seven Papers, laly saya gilas tipis dengan rolling pin. Segera potong-potong. Yuhuuuu,.. caooo, glethaaaak.. *cengkok Waljinah*

ENTING-ENTING KACANG

By: Fatmah Bahalwan

Bahan:

250 gr kacang tanah panggang pecah
250 gr gula pasir
1 sdm air
1 sdm air jeruk nipis

Cara membuatnya:

  1. Siapkan wajan tebal. Masak gula pasir, air dan air jeruk nipis hingga menjadi karamel alias gula gosong. Jangan diaduk sebelum menjadi karamel semua.
  2. Masukkan kacang tanah panggang. Aduk rata.
  3. Angkat. Langsung tuang diatas meja atau loyang yang sudah dialasi Seven Baking Paper.
  4. Tutup atasnya dg baking paper lagi. Gilas tipis. Segera potong-potong. Sisihkan.
  5. Setelah dingin dan mengeras. Patah-patahkan sesuai lajur potongan. Bungkus dengan plastik.
  6. Kemas dalam wadah cantik. Jadikan salah satu varian bisnis anda. Insya Allah, bakal cepet kaya.
Read More →

Kata siapa kue tradisional tidak bisa jadi cantik dan ayu kinyis-kinyis? Ini loo buktinya, foto-foto ini adalah bukti serunya kami ngedandanin jajan pasar tanggal 4 Maret 2018 lalu di Latbar NCC Bekasi.

Serunya latbar itu, semua ikut mencoba. Trial dan error, lalu dilepas untuk saling mengeksplor kreatifitas. Hasilnya? Kereeen banget deeh..

Materinya dekorasi kue tradisional:
1. Bolu Tiwul featuring Getuk
2. Kolaborasi Trio Puding, Bolu dan Klepon
3. Kuih Serimuka feat Kanom Look Choup

Selain itu kami juga berbagi tips antar sesama member yg hadir, salah satunya tips dari bu Lina Ismanuyono soal melepas puding dengan mudah dari cetakannya. Nah, jadi tau kan (lah tapi yang baca gak tauuuu 😀 —ed.).

Terima kasih untuk semua yang hadir kemarin. Lebih khusus buat teteh Nicke Dewi Kania yang dengan rela hati dapurnya diacak-acak 😊, makasih ya tehh *salim*. Barakallah untuk teteh sekeluarga.

Untuk semua peserta yg sudah hadir, terima kasih semoga ilmunya bermanfaat untuk menambah variasi menu bakulan.

Sssttt….., bocoran nih. InsyaAllah bulan april kita akan adakan lagi latbar dengan materi yang menarik dan cantik-cantik. So, penduduk Bekasiiiii, jangan sampai ketinggalan infonya yaaa. Gabung ke grup NCC Bekasi di FB yaaa supaya gak kudet :D: https://www.facebook.com/groups/NCCBekasi/

Salam seru,
Admin NCC Bekasi

Read More →

Endog dalam bahasa Jawa artinya telur. Nah, sambal endog ini kalau disajikan saat sarapan bersama nasi putih hangat kepul-kepul, huaaahhh, mertua lewat nggak kelihatan deh!

Sambal Endog

Bahan:

5 btr      telur rebus, kupas
10 bh    cabe merah
1 sdm   terasi matang
½ sdt    garam
4 bh      bawang merah
2 ruas   kencur
Minyak untuk menggoreng

Cara mebuatnya:

  1. Panaskan minyak, goreng cabe merah dan bawang merah hingga layu saja, taruh diatas cobek.
  2. Tambahkan garam dan terasi, ulek hingga halus, beri kencur, ulek kasar
  3. Letakkan telur rebus diatas sambal, penyet perlahan. Sajikan.
Read More →

Bicara Bapia Cokelat, langsung nyambung ingat Jogyakarta. Kali ini Bapia bisa kita hadirkan ke dapur sendiri. Dari pada gigit jari nggak dapat oleh-oleh. Rasanya tak kalah enak lho, kulitnya tetap berlapis-lapis renyah. Yuk dicoba!

Bapia isi Cokelat

Bahan kulit A:

250gr   tepung terigu protein sedang
50 gr    gula bubuk
½ sdt   garam
40 gr    margarin
20 gr    mentega putih
80 ml   air

Bahan kulit B:

125 gr  tepung terigu protein sedang
100 gr  margarin

Cara membuatnya:

  1. Bahan A: campur semua bahan menjadi satu, uleni hingga kalis. Bagi menjadi 40 bagian, bulatkan. Sisihkan.
  2. Bahan B: aduk semua bahan, uleni rata. Bagi menjadi 40 bagian, bulatkan. Sisihkan.
  3. Ambil satu bulatan adonan A, pipihkan. Letakkan satu bulatan adonan B ditengahnya, bungkus rapat.
  4. Gilas tipis, lipat tiga, gilas lipat lagi dua kali. Pipihkan, beri 1 bulatan bahan isi, bungkus bulat.
  5. Siapkan loyang yg sudah dipoles margarin. Susun bakpia diatas pan dadar, panggang di atas kompor hingga matang.

Catatan:

Bapia ini menghaslkan tekstur kulit yang renyah, namun empuk di bagian dalam seperti bapia Jogja. Jika dipanggang di dalam oven akan menghasilkan bapia yang crunchy seperti bapia Surabaya.

Isi Cokelat

Bahan:

50 gr    margarin
75 gr    gula tepung
20 gr    susu bubuk
20 gr    ccokelat bubuk
50 gr    tepung terigu sangrai
2 sdm  susu kental manis

Cara membuatnya:

  1. Aduk semua bahan menjadi satu, uleni hingga bisa dipulung.
  2. Bulatkan untuk siapkan dijadikan isi bakpia.
Read More →

Bicara Bapia Ubi Ungu , langsung nyambung ingat Jogyakarta. Kali ini Bapia bisa kita hadirkan ke dapur sendiri. Dari pada gigit jari nggak dapat oleh-oleh. Rasanya tak kalah enak lho, kulitnya tetap berlapis-lapis renyah. Yuk dicoba!

Bapia isi Ubi ungu

Bahan kulit A:

250gr   tepung terigu protein sedang
50 gr    gula bubuk
½ sdt   garam
40 gr    margarin
20 gr    mentega putih
80 ml   air

Bahan kulit B:

125 gr  tepung terigu protein sedang
100 gr  margarin

Cara membuatnya:

  1. Bahan A: campur semua bahan menjadi satu, uleni hingga kalis. Bagi menjadi 40 bagian, bulatkan. Sisihkan.
  2. Bahan B: aduk semua bahan, uleni rata. Bagi menjadi 40 bagian, bulatkan. Sisihkan.
  3. Ambil satu bulatan adonan A, pipihkan. Letakkan satu bulatan adonan B ditengahnya, bungkus rapat.
  4. Gilas tipis, lipat tiga, gilas lipat lagi dua kali. Pipihkan, beri 1 bulatan bahan isi, bungkus bulat.
  5. Siapkan loyang yg sudah dipoles margarin. Susun bakpia diatas pan dadar, panggang di atas kompor hingga matang.

Catatan:

Bapia ini menghaslkan tekstur kulit yang renyah, namun empuk di bagian dalam seperti bapia Jogja. Jika dipanggang di dalam oven akan menghasilkan bapia yang crunchy seperti bapia Surabaya.

Isi Ubi Ungu

Bahan:

150 gr  ubi ungu, kukus haluskan
225 ml santan kental murni
100 gr  gula pasir
½ sdt   garam
1 sdt    pewarna ungu

Cara membuatnya:

  1. Campur semua bahan, masak diatas api sedang sampai kental dan dapat dipulung. Dinginkan.
  2. Buat bulatan untuk siap dijadikan bahan isi bakpia.
Read More →

Bicara Bapia Keju, langsung nyambung ingat Jogyakarta. Kali ini Bapia bisa kita hadirkan ke dapur sendiri. Dari pada gigit jari nggak dapat oleh-oleh. Rasanya tak kalah enak lho, kulitnya tetap berlapis-lapis renyah. Yuk dicoba!

Bapia isi Keju

Bahan kulit A:

250gr   tepung terigu protein sedang
50 gr    gula bubuk
½ sdt   garam
40 gr    margarin
20 gr    mentega putih
80 ml   air

Bahan kulit B:

125 gr  tepung terigu protein sedang
100 gr  margarin

Cara membuatnya:

  1. Bahan A: campur semua bahan menjadi satu, uleni hingga kalis. Bagi menjadi 40 bagian, bulatkan. Sisihkan.
  2. Bahan B: aduk semua bahan, uleni rata. Bagi menjadi 40 bagian, bulatkan. Sisihkan.
  3. Ambil satu bulatan adonan A, pipihkan. Letakkan satu bulatan adonan B ditengahnya, bungkus rapat.
  4. Gilas tipis, lipat tiga, gilas lipat lagi dua kali. Pipihkan, beri 1 bulatan bahan isi, bungkus bulat.
  5. Siapkan loyang yg sudah dipoles margarin. Susun bakpia diatas pan dadar, panggang di atas kompor hingga matang.

Catatan:

Bapia ini menghaslkan tekstur kulit yang renyah, namun empuk di bagian dalam seperti bapia Jogja. Jika dipanggang di dalam oven akan menghasilkan bapia yang crunchy seperti bapia Surabaya.

Isi Keju

Bahan:

200gr   tepung terigu protein sedang
80 gr    margarin
200 gr  keju cheddar parut

Cara membuatnya:

  1. Aduk semua bahan menjadi satu, uleni hingga bisa dipulung.
  2. Bentuk bulatan, untuk siap dijadikan bahan isi bakpia.
Read More →

Bicara Bapia kacang hijau, langsung nyambung ingat Jogyakarta. Kali ini Bapia bisa kita hadirkan ke dapur sendiri. Dari pada gigit jari nggak dapat oleh-oleh. Rasanya tak kalah enak lho, kulitnya tetap berlapis-lapis renyah. Yuk dicoba!

Bapia Kacang Hijau

Bahan kulit A:

250gr   tepung terigu protein sedang
50 gr    gula bubuk
½ sdt   garam
40 gr    margarin
20 gr    mentega putih
80 ml   air

Bahan kulit B:

125 gr  tepung terigu protein sedang
100 gr  margarin

Cara membuatnya:

  1. Bahan A: campur semua bahan menjadi satu, uleni hingga kalis. Bagi menjadi 40 bagian, bulatkan. Sisihkan.
  2. Bahan B: aduk semua bahan, uleni rata. Bagi menjadi 40 bagian, bulatkan. Sisihkan.
  3. Ambil satu bulatan adonan A, pipihkan. Letakkan satu bulatan adonan B ditengahnya, bungkus rapat.
  4. Gilas tipis, lipat tiga, gilas lipat lagi dua kali. Pipihkan, beri 1 bulatan bahan isi, bungkus bulat.
  5. Siapkan loyang yg sudah dipoles margarin. Susun bakpia diatas pan dadar, panggang di atas kompor hingga matang.

Catatan:

Bapia ini menghaslkan tekstur kulit yang renyah, namun empuk di bagian dalam seperti bapia Jogja. Jika dipanggang di dalam oven akan menghasilkan bapia yang crunchy seperti bapia Surabaya.

Isi Kacang Hijau

Bahan:

150 gr  kacang hijau kupas, rendam 2jam
150 ml santan kental murni
150 gr  gula pasir
½ sdt   garam
2 lbr     daun pandan

Cara membuatnya:

  1. Kukus kacang hijau selama 20 menit, angkat. Blender bersama santan.
  2. Masak kacang hijau blender bersama gula, daun pandan dan garam dalam wajan diatas api sedang hingga kental dan bisa dipulung.
Read More →

Penulis: Fatmah Bahalwan

Adakah investasi bisnis yang paling cepat kembali modal? Demikian sebuah pertanyaan disampaikan kepada saya oleh seorang wartawan tabloid kuliner. Dengan tangkas saya jawab, “Jualan lemper.”

Ada apa rupanya pada jualan lemper? Sebagaimana bisnis makanan lainnya, lemper dan snack adalah bisnis makanan yang paling mudah dan murah secara teknologi maupun permodalan. Kemungkinkan balik modalpun sangat pasti, cepat dengan tingkat keuntungan bagus.

Sering saya katakan dalam cerita yang menyelingi kursus-kursus di Natural Cooking Club (NCC), lemper banyak sekali kelasnya. Ada lemper harga Rp 500,-, ada lemper harga Rp 1.000,- ada lemper harga Rp 3.500,-, bahkan ada juga lemper yang harga jualnya Rp 8.500,-. Ajaibnya semua lemper dengan harga bertingkat ini laku keras sesuai dengan strata pasar yang dituju.

Bermodalkan beras ketan dan masakan abon daging sapi atau daging ayam sebagai isiannya. Peralatan yang diperlukan hanya panci dan kukusan saja. Pagi hari lemper dibuat, dijamin sore hari sudah berubah menjadi lembaran-lembaran rupiah. Bisnis apalagi lagi yang bisa balik modal demikian cepat? Hanya butuh waktu beberapa jam saja.

Lalu masih adakah alasan kita untuk malas melakukan bisnis makanan? Ayo ah, semangat. (fb)

Read More →

Yang mau disayang calon mertua, merapat segeraaaaa… Wajib ikutan kursus ayam kodok di NCC, karena tak ada seorang mertua pun yang mampu menolakmu, hiahaaa…

Kelas di awal Juni yang menandakan hari raya segera datang! Sebuah sajian istimewa untuk perayaan istimewa, ayam cabut tulang, yang juga terkenal dengan ayam kodok, diajarkan satu set kumplit dengan teman-temannya: rolade, saus (gravy), mashed potato, aneka sayuran, bahkan sampai tampahnya, siap dibawa ke rumah calon mertua, in syaa Allah langsung diambil mantuuu.. 🙂

Peserta praktek masing-masing, mulai dari membedah si ayam hingga menghias tampah dengan daun pisang. Ayam dikuliti perlahan-lahan dan hati-hati supaya tidak robek kulitnya. Lalu ayam diisi dengan daging yang sudah dibumbui, terakhir dijahit rapat menjadi utuh kembali. Nah, urusan bedah-membedah ini lucu dan selalu dipenuhi gelak tawa, karena masing-masing peserta jahitannya beda-beda.

Sibuk membedah ayam

Sibuk membedah ayam

“Aku 4 jahitan saja. Kamu berapa jahitan?”
“Aku 8 jahitan nih. Cesar!”

Haduh, ibu-ibu, malah curhat.. 😀

Sebelum ayam dipanggang, tidak lupa dioles dulu dengan campuran madu dan Blue Band Gold Margarine. Hmmm.. yumyum. Mashed Potato Knorr dan Knorr Chicken Powder digunakan dalam kursus ini, gak heran rasanya lezaaatt *muji diri sendiri :D*.

Tidak hanya membedah ayam, diajarkan juga cara mengukir beberapa sayuran untuk hiasan, menghias tampah dengan daun pisang, membuat lauk pelengkap, menyusunnya dalam tampah, hingga wrapping dan siap diantar.

ayamkodokkolase3

Menyiapkan tampah dan menyusun

Finishing!

Finishing!

Bubaran kelas kayak rombongan lamaran, tiap orang bawa tampah isi ayam kodok lengkap, ahaa..

Jangan sampai ketinggalan lagi kelas istimewa ini, sebanding dengan ikutan masterclass sama  Gordon Ramsay deh. Serius! (RA)

Kursus NCC didukung penuh oleh Unilever Food Solution

 

Read More →