Legenda Oleh-Oleh Pisang Bolen dan Bagelen Khas Bandung

“Bermula dari hobi, Ratnawati Purnomo, sang Pendiri dari usaha toko oleh-oleh pastry dengan merek Kartika Sari memulai usahanya dengan berjualan kue basah. Ditahun 1986, Pisang bolen kreasinya mencuat sebagai produk pastry unggulan yang sekaligus menjadi cikal bakal berdirinya Kartika Sari. Hingga kini pisang bolen Kartika Sari tetap menjadi primadona di kalangan masyarakat maupun pengunjung kota Bandung.”

Cikal Bakal Kartika Sari

“Awalnya Mami (Ibu) hanya menjual bolu kukus dan beberapa jenis kue basah lainnya. Selang beberapa tahun kemudian, beliau mencoba membuat pisang bolen yang ternyata mendapat respon yang baik dari masyarakat. Dari situlah lahir Kartika Sari yang berlokasi di Jl. Hj. Akbar, Kebon Kawung, Bandung,” buka Andrew Purnomo, putra sulung Ratnawati Purnomo yang sekarang melanjutkan dan membantu ekspansi bisnis Kartika Sari.

Perkembangan Kartika Sari kian menggembirakan dari tahun ke tahun. Sejak gerai pertamanya resmi dibuka hingga sekarang Kartika Sari telah menjadi salah satu gerai oleh-oleh paling favorit di Bandung. Pelayanan yang prima dari para karyawan yang setia juga membuat gerai Kartika Sari padat pengunjung. Saat ini Kartika Sari mempunyai tujuh gerai yang tersebar di berbagai wilayah Kota Bandung, seperti Kebon Kawung, Dago, Kebon Jukut, Buah Batu, Kopo, Terusan Jakarta, dan Cimahi.

Selain sebagai gerai oleh-oleh, di tangan Andrew, Kartika Sari juga telah berekspansi ke usaha restoran yang dibuka di gerai Kartika Sari Dago dan Buah Batu dengan nama Madame Sari. Tidak hanya itu, Andrew juga membuka sebuah kafe yang diberi nama Morenos, yang bisa dijadikan sebagai tempat istirahat sejenak bagi para pelanggan yang sedang belanja oleh-oleh.

Pisang Bolen dan Bagelen yang Menjadi Incaran

kartikasari-food

Konsistensi produk yang dikedepankan oleh sang pemilik menjadi alasan mengapa pisang bolen yang merupakan produk legendaris Kartika Sari masih menjadi oleh-oleh favorit hingga saat ini. “Kami selalu menjaga ketat konsistensi rasa pada setiap produk kami. Itulah sebabnya pisang bolen kami tetap menjadi produk unggulan Kartika Sari. Bahkan orang rela antre demi mendapatkan pisang bolen ini,” ungkap Andrew.

Selain pisang bolen, ternyata Bagelen (roti tawar kering) juga menjadi salah satu produk yang paling diincar di Kartika Sari. “Bagelen mungkin identik dengan roti murah, yaitu roti yang tidak laku lalu dikeringkan. Tapi kalau di sini, bagelen adalah roti baru yang sengaja dikeringkan dan dipoles dengan butter,” papar Andrew.

Konsisten Memakai Blue Band Master Margarine

kartikasari-restoMenyadari masalah rasa yang membuat para pelanggannya tetap setia untuk datang kembali ke gerainya, Andrew mengaku tidak main-main dalam pemilihan bahan baku. Menurutnya, produk yang berkualitas memang harus berani memakai bahan baku berkualitas pula. “Soalnya ini menyangkut kepuasan pelanggan,” ujarnya.

Andrew mengaku dari awal Ibunya sudah menggunakan Blue Band Master Margarine dalam berbagai produk- produk Kartika Sari. Pisang bolen dan Bagelen adalah dua produk Kartika Sari yang sarat dengan penggunaan Blue Band Master Margarine. Bahkan menurut Andrew, Ibunya sering tersinpirasi oleh pihak Unilever Food Solutions, seperti dalam pembuatan kulit pisang bolen.

Blue Band Master Margarine dari Unilever Food Solutions terkenal konsisten. Maka kami tetap setia untuk menggunakan Blue Band Master Margarine. Rasa, tekstur, dan aroma pisang bolen sejak awal Kartika Sari berdiri sampai sekarang juga tidak berubah. Menurut saya, kualitas yang seperti itulah yang dicari pelanggan dan menyukseskan bisnis kami.”
– Andrew Purnomo, Kartika Sari

Kunci Sukses Kartika Sari:

  • Selalu mengikuti perkembangan trend dan terus berinovasi
  • Mempertahankan konsistensi produk
  • Menggunakan hanya bahan- bahan berkualitas
  • Meningkatkan kualitas produk dan layanan terus menerus
  • Menjaga loyalitas karyawan dengan memperlakukan karyawan seperti bagian dari keluarga

kartikasari-food2

Dapatkan banyak inspirasi lainnya di www.UFS.com



Read More →

Ikon Oleh-Oleh Sukses di Medan

bolumeranti-3Nikmatnya Bolu Gulung Meranti seperti menyihir masyarakat dan pengunjung kota Medan. Nama Bolu Meranti yang populer telah menjadikannya sebagai daftar wajib kunjung bagi para pelancong yang datang ke kota Medan. Para pembeli pun rela mengantri panjang demi mendapatkan bolu gulung khas yang memiliki beberapa varian rasa ini. “Awalnya kami tidak pernah terpikir bisa menjadikan Bolu Meranti sebagai toko oleh-oleh khas Medan seperti ini,” tutur Rissa, putri kedua dari Ny. Ai Ling sang pendiri Bolu Meranti.

Inovasi Produk Bolu Gulung Berbagai Rasa

Sejak berdiri pada tahun 2005 lalu, banyak perkembangan yang terjadi pada usaha Bolu Meranti, terutama dalam hal inovasi variasi rasa. “Awal berdirinya kami hanya memiliki 4 varian rasa yaitu rasa keju, mocha, nanas, dan stroberi. Namun karena permintaan pasar yang meningkat pesat maka kami pun terus berinovasi hingga saat ini tersedia 15 rasa pilihan,” ujar Rissa.

bolumeranti-1

Tidak hanya bolu gulung, saat ini di gerai Bolu Meranti pun tersedia aneka produk pastry lain seperti kue sus, nastar, lapis legit, kue kering, pancake durian dan lain sebagainya. Sama dengan bolu gulung, beraneka resep kue-kue ini diolah dari Ny. Ai Ling yang mendapat respon yang positif dari masyarakat.

Kesuksesan Bolu Meranti dalam menggaet pelanggan yang rela mengantre menyebabkan hadirnya pesaing-pesaing yang berusaha mengekor kesuksesan Bolu Meranti.

“Sekarang ini bolu gulung mudah ditemukan di hampir setiap toko roti. Yang penting adalah kami mampu memberikan rasa yang khas, tekstur, serta aroma yang disukai para pelanggan dan menimbulkan kesan berbeda dibandingkan dengan produk lain,” ujar Rissa.

Hubungan Erat Dengan Unilever Food Solutions

bolumeranti-2“Dulu orang tua saya selalu membuatkan anak- anaknya bekal makanan ke sekolah yang biasanya menggunakan Blue Band. Tak heran sejak kami kecil rasa Blue Band sudah akrab di lidah kami. Rasa khas inilah yang kemudian dihadirkan dalam bolu gulung buatan Mama sehingga kami tidak pernah beralih ke merek margarin lain. Ini untuk menjaga konsistensi rasa dan aroma yang khas dari Bolu Meranti,” jelas Rissa.

Rissa juga mengakui hubungan yang terjalin dengan Unilever Food Solutions (UFS) merupakan sinergi. “Layanan dari UFS selama ini sangat baik. Jika kami mengajukan keluhan maka mereka cepat tanggap dan pasokan barang
tidak pernah terlambat. UFS pun membantu mengontrol persediaan stok barang di tempat kami. Jika ada program promosi maka kami selalu diinformasikan,” papar Rissa.

Selain margarin merek Blue Band Master, Rissa mengaku juga menggunakan produk UFS lainnya seperti mayones dengan merek Best Foods. Kepuasan atas kualitas produk dan layanan yang disediakan UFS membuat Bolu Meranti semakin sukses dalam meningkatkan usahanya sehingga menjadi ikon oleh-oleh yang sukses di kota Medan.

Kunci Sukses Bolu Meranti:

  • Memakai bahan baku berkualitas yang rasanya sudah akrab
  • Menjaga resep secara konsisten
  • Mengendalikan kualitas produk secara ketat
  • Melakukan penambahan variasi produk secara berkala
  • Menjaga hubungan baik dengan pemasok agar kualitas pasokan terjamin

Temukan lebih banyak inspirasi di www.UFS.com

 

 

Read More →

Ina Wiyandini, Ratu Kue Kering Indonesia, Haus Akan Inovasi

Jl. Bojong Koneng Atas No. 8 Cikutra, Bandung 40191

Siapa yang tak kenal dengan Ina Cookies. Usaha yang dijalankan oleh Ina Wiyandini ini memang sudah tak asing lagi. Selain terkenal di kota asalnya, Bandung, Ina Cookies juga terkenal di hampir seluruh kota di Indonesia, bahkan hingga ke luar negeri. Tak heran jika Ina Wiyandini memperoleh perhargaan sebagai The Best Woman Entrepreneur 2008, dan dinilai sebagai perempuan sukses yang menjadi panutan bagi kaum perempuan di Indonesia.

Selalu Tegar Dalam Berusaha

ina cookies pabrikBerawal dari ajakan kakak dan adik iparnya, Ina menuturkan bagaimana ia mulai terjun ke dunia bisnis. “Saya diajak kakak dan adik ipar saya bisnis jahe gajah untuk diekspor ke Jepang. Awalnya lancar. Tapi di tengah jalan, usahanya tersendat. Kami rugi besar. Banyak sekali jahe yang gagal kirim,” kenang Ina. Ina mengaku tak patah arang karena kegagalan tersebut. Dengan bantuan kakak iparnya, Ina pun mencoba peruntungannya di bisnis kue kering. Ina mengaku sempat memasarkan kue kering buatan kakaknya secara door-to-door sebelum akhirnya memproduksi dan memasarkan kue bikinannya sendiri.

“Bermodalkan bahan dan peralatan yang sebagian dipinjamkan Mba Ida, (Ida Sartika, kakak ipar Ina), saya mulai mencoba bisnis kue kering. Alhamdulillah, bisnis tersebut terus berkembang sampai sekarang,” ungkap Ina. Ia mengaku, dalam menjalani usaha yang telah dirintisnya selama lebih kurang 22 tahun ini, ia kerap menemui hambatan. Namun, dengan tekad yang kuat dan mimpi untuk membantu orang banyak, membuat Ina Cookies mampu menunjukkan eksistensinya hingga kini.

Kue kering yang ditawarkan Ina memang sangat beragam. Tidak melulu fokus pada Nastar, Kastengels, dan Putri Salju yang banyak dijual orang pada umumnya, Ina cenderung lebih banyak berinovasi dengan kue kering buatannya. Saat ini Ina telah membuat lebih dari seratus varian kue kering dengan bahan utama yang mudah didapat dan harganya terjangkau, seperti bunga rosella, green tea, kurma, singkong, bahkan tahu dan tempe. Karena kreatifitasnya tersebut, Ina Wiyandini sempat dijuluki Ratu Kue Kering dan The Most Creative Cookies oleh salah satu stasiun TV swasta nasional dalam sebuah program kulinernya.

Sangat Percaya dengan Kualitas Produk Blue Band

Keluarga merupakan sumber inspirasi Ina Wiyandini dalam berkreasi menciptakan kue-kue kering Ina Cookies. Banyak sekali penggalan-penggalan pengalaman hidupnya yang menjadi ide awal untuk membuat kue kering dengan bentuk dan rasa yang berbeda, hingga akhirnya dicintai oleh pelanggan- pelanggannya. Menurut Ina, penggunaan bahan-bahan yang berkualitas tinggi sangat berpengaruh terhadap kelezatan dan kerenyahan kue kering buatannya.

Ina mengaku, sejak awal berdiri hingga sekarang, Ina Cookies telah menggunakan Blue Band untuk kue-kue keringnya. “Dari dulu saya sudah pakai Blue Band Master Margarine. Saya memang biasa menerima kunjungan agen margarin merek lain yang mencoba menawarkan produk mereka, sekedar mencoba kualitas produk mereka. Tapi keputusan saya sudah bulat untuk selalu memakai Blue Band Master Margarine karena rasa dan aromanya yang khas sangat cocok dengan saya, dan menurut saya juga cocok dengan lidah banyak orang,” jelas Ina.

Tidak hanya berperan penting dalam penyediaan bahan baku untuk kue-kue keringnya, Unilever Food Solutions produsen Blue Band Master Margarine juga sering memberikan inspirasi terhadap bisnis yang Ina jalani. “Unilever Food Solutions sangat membantu saya dalam berkreasi. Tidak hanya untuk Ina Cookies, tapi juga untuk beberapa sister company-nya. Bahkan ada beberapa kue kering yang memang saya dapat dari resep inspirasi Unilever Food Solutions. Hanya saja saya modifikasi sedikit sesuai permintaan pasar Ina Cookies,” terang Ina.

Menurut Ina, kesuksesannya sekarang memang tidak terlepas dari dukungan para supplier bahan-bahan baku tak terkecuali dari Unilever Food Solutions. “Saya sangat senang bermitra dengan Unilever Food Solutions yang cepat melihat trend pasar. Kalau ada inovasi baru, pasti mereka langsung mengabari saya sehingga usaha saya bisa terus berkembang,” tutup Ina mantap.

Tips & Trik Sukses Kelola Bisnis

  • Serius melakukan uji coba sebelum terjun ke bisnis.
  • Ketika memutuskan untuk membuka suatu usaha, konsentrasi pada usaha tersebut.
  • Percaya bahwa kualitas produk merupakan daya tarik yang kuat bagi pasar.
  • Rajin menciptakan kreasi baru sehingga produk yang Anda miliki akan berbeda dengan produk pesaing Anda.
  • Cermat dalam pemilihan bahan baku, proses produksi, sampai pengiriman.
  • Tentukan pasar bagi produk yang akan Anda jual.
  • Dalam sebuah usaha, marketing dan promosi memegang peranan penting karena tanpa keduanya produk yang kita hasilkan tidak akan sampai kepada sasaran.

Dapatkan lebih banyak inspirasi resep di www.UFS.com

 

Read More →

Blue Band Master Hadir Melezatkan Kreasi Bakery Anda

Blue Band adalah merk makanan pertama dari Unilever Indonesia. Sejak diluncurkan tahun 1934, Blue Band memegang prinsip kualitas tertinggi dengan memberi aroma yang khas dan rasa yang lezat, yang dicintai oleh masyarakat Indonesia.

Untuk membantu memberi inspirasi kepada para pelanggan dalam mengembangkan usaha bakery, Blue Band hadir dengan program Blue Band Master‘, yang menawarkan resep-resep trend terkini, Bakery Bulletin dan demo bakery oleh Baker profesional.

Berbagi Kisah Sukses Bakery Anda Bersama Blue Band Master

Rayakan lebaran dalam semarak ulang tahun Blue Band ke-80, dengan berbagi kisah sukses bakery Anda bersama Blue Band Master.

Menangkan hadiah istimewa untuk kisah terbaik dan terinspiratif:

3 Pemenang Terbaik

  • Paket sponsorship branding outlet (senilai Rp 10 juta)
  • Kisah anda akan diterbitkan di website UFS, bulletin dan majalah Bareca

80 kisah terinspiratif

  • Paket promosi 80 tahun Blue Band Master (senilai Rp 5000 ribu/paket)

Cara mengikuti program ini:

Lengkapi data diri sebagai berikut:

  • Nama
  • Nama Bakery
  • Produk Blue Band Master yang digunakan
  • Sejak kapan menggunakan Blue Band Master
  • Produk bakery unggulan Anda yang menggunakan Blue Band Master dan mengapa.
  • Ceritakan kisah sukses Anda di industry bakery bersama Blue Band Master, maksimal 300 kata.
  • Lampirkan foto outlet bakery Anda.

Kirimkan kisah Anda ke:

  • E-mail: [email protected]
  • Website: www.ufs.com
  • PO Box:
    Unilever Food Solutions (Attn: Suara Konsumen)
    Menara Duta Building 4th Fl.
    Jl. HR Rasuna Said Kav. B-9, Jakarta 12910, Indonesia

Periode Program 16 April – 16 Mei 2014

halamanprogram

Read More →
HMFF yang baru saja berlalu menyisakan kenangan akan cerita dibalik kerja keras semua pihak. Salah dua dari mereka adalah Jenny Susanti dan Zaidinil Khusna yang meraih juara 1 dan 2 Doll Cake Decorating. Mereka membagi ceritanya dalam email di mailing list NCC yang kami kutip secara terpisah.

HMFF2013-001001130Haloo…

Masih terngiang-ngiang di telingaku serunya HMFF…dan kagum dengan kerja keras panitia hingga HMFF kali ini tertib sekali. Bravo dan terima kasih banyak!

Saya mengucapkan terima kasih juga pada Bu Fat, para pengajar NCC dan teman-teman yg telah memberikan support kepada saya, khususnya dalam lomba Doll Cake. Sungguh hal yang sulit saya lakukan waktu pengumuman juara adalah menahan air mata karena terharu :-).

Saya mau sedikit cerita mengenai Lady Butterfly yang namanya baru dapat waktu lomba :-). Idenya sendiri baru dapat pada malam hari menjelang HMFF. Terus terang saya hampir putus asa karena tidak punya ide..terlebih lagi tema lombanya adalah Colorfull yang sangat bertolak belakang dengan karakter saya yang minimalis..hehehe. Yang terbayang di fikiran saya mendengar kata colorfull adalah Kupu-Kupu. Maka, saya buatlah Kupu-Kupu..meski jadinya.. yaaa.. hanya 2 warna: Hitam dan Merah.

Untuk Bonekanya saya pakai boneka Barbie Cina bermata besar milik putri saya. Kaki dicopot terlebih dahulu dan ditancapkan pada dummy yang saya bawa dari rumah. Dummy berukuran tinggi sama dengan yg diberikan panitia: 22 cm, namun bentuk bagian bawahnya saya buat melebar ke samping (Dummy di-carving dengan cutter). Saya membuat doll cake dengan posisi tubuh menyamping karena bosan dengan model yang biasa saya buat dan tanpa saya duga mendapat apresiasi yang baik dari Pak Yongky Gunawan sampai saya nervous (baca: Ge-eR) waktu mendekornya :-).

Dekor dimulai dari bagian frill yg menyerupai bunga mawar. Caranya: fondant digiling memanjang..tipiskan salah satu sisi panjangnya, lalu linting salah satu ujung hingga bentuknya menyerupai bagian tengah mawar, lalu buat bagian kelopaknya dengan melipat “asal”..dengan arah gerakan naik turun hingga membentuk gelombang.

HMFF2013-001001152Selanjutnya adalah membuat bagian rok yg berwarna hitam menggunakan rolling pin kuning motif garis yang murah meriah dan pernah saya share sebelumnya. Bagian pinggir bawahnya ditipiskan dengan menggunakan ibu jari dan jari telunjuk hingga membentuk gelombang seperti “frill”.

Setelah itu, cover bagian atas roknya keseluruhan dengan fondant warna ivory. Tempelkan fondant hijau berbentuk daun yang dibuat dari cutter daun Hydrangea. Buat jaring-jaring berwarna sama dengan Royal Icing yang menggunakan Meringue Powder. Hasilnya menyerupai lace.

Untuk bordernya, saya buat hiasan kecil-kecil dari Royal Icing warna ivory yang sudah saya buat malam harinya. Jadi, ketika akan ditempel, hiasan dari royal icing sudah set/kering dan tinggal ditempel pada border antara bagian rok hitam dan ivory menggunakan royal icing juga.

Lanjutkan dengan menutup bagian pinggang ke atas dengan fondant merah menggunakan rolling pin motif garis yg sama.

Buat lengan, beri sedikit hiasan dengan royal icing yg sama dengan border.

Terakhir, tempelkan butterfly yang sudah saya siapkan sebelumnya. Saya mengharapkan kupu-kupu dengan sayap terangkat.. namun apa daya karena tidak kering-kering juga..sayap kupu-kupu sukses bobo’ ..hehehe.

HMFF2013-001001206Demikian kurang lebih cara pembuatannya. Mudah-mudahan menjawab pertanyaan bagi yang penasaran dengan cara membuatnya.

Selama lomba, saya menahan diri tidak melihat doll cake peserta lain, takut minder dan menjatuhkan semangat. Setelah selesai, saya baru melihat sekeliling saya…wowww..luar biasa bagusnya karya teman-teman. Bangga berada di antara orang-orang kreatif dan inovatif.

Hingga suami saya yang datang menjemput saya pun bertanya dengan heran: “Banyak sekali yang bagus-bagus..kenapa, kok.. Bunda yg menang?”…….saya senyam-senyum nyengir.

Terakhir.. terima kasih banyak kepada sponsor atas hadiahnya…. Ci Yuli Nur Elia, Mbak Yoshi Apronity, PT. Lumbung, CNI yang sangat berguna hadiahnya ..terutama kopi Ginseng! :-). Semoga Allah membalas kebaikan anda dengan kebaikan yang berlipat ganda.. Aamiin.

Nambah curcol dikit.. setelah lomba saya langsung meluncur ke rumah orang tua saya karena mendapat kabar dari adik bahwa ibunda sakit. Sungguh jarak antara bahagia dan sedih itu amat dekat. Teringat nasihat Ayahanda: “Kalau bahagia jangan terlalu bahagia, kalau sedih jangan terlalu sedih”.

Terima kasih banyak telah membaca, semoga bermanfaat..

Dina
faradyscake.blogspot.com

Read More →
HMFF yang baru saja berlalu menyisakan kenangan akan cerita dibalik kerja keras semua pihak. Salah dua dari mereka adalah Jenny Susanti dan Zaidinil Kusna yang meraih juara 1 dan 2 Doll Cake Decorating. Mereka membagi ceritanya dalam email di mailing list NCC yang kami kutip secara terpisah.

jeni2aDear NCCers,

Syukur kepada Tuhan, Srikandi Doll Cake di beri kesempatan olehNya meraih Juara I dalam acara Lomba Dekor NCC HMFF Rekor MURI 23 Februari 2013 kemarin. Saya mau berbagi cerita cerita di balik Srikandi Doll Cake ini. Semoga cerita saya ini memberi kebaikan untuk kita semua 🙂

Kemenangan Srikandi Doll Cake ini sungguh di luar dugaan saya. Seingat saya modal dasar utama saya mengikuti acara ini hanyalah sebuah niat dan kesungguhan/keseriusan. Saya menyadari sudah beberapa tahun ini tidak aktif di bakul kue. Hanya konsentrasi kepada pekerjaan sbg karyawati dan mengurus 3 anak saya yang menghadapi ujian nasional masuk SMP dan masuk SMA.

Sewaktu mengetahui ada acara NCC HMFF ini, tiba tiba saya tertarik lagi untuk mencoba ikut, padahal sudah lama saya tidak pernah pegang alat alat kue lagi. Saya memberanikan diri mendaftar dan sempat masuk dalam waiting list. Saya hanya berdoa jika Tuhan mengijinkan, pasti saya bisa ikut. Singkatnya, saya di email panitia NCC HMFF bisa ikut sebagai peserta lomba. Saya merasa bersyukur, senang tapi juga deg deg an… Apakah saya masih bisa menghias kue lagi setelah bertahun tahun non aktif ? Tapi saya beranikan diri untuk tetap semangat dengan mulai memikirkan apa tema doll cake saya nanti. Saya hanya berpikir, selama ini doll cake kebanyakan mengambil tema dari luar negeri, jadi saya mencoba fokus kepada kebudayaan negeri Indonesia yang gak kalah indahnya.

Saya mulai berpikir tentang batik dan tentang tokoh wanita dongeng Indonesia. Akhirnya saya ingat Srikandi, wonder womannya tokoh wayang di Jawa. Saya mulai browsing semua informasi tentang Srikandi, kostumnya, irah-irahan (mahkota)nya, batiknya, dan alat alat seperti panah dan busurnya. Setelah itu saya mulai hunting lagi ke toko bahan kue untuk mencari ide tambahan dan bahan bahan yang bisa saya pakai.

Ada cerita seru juga waktu mencoba pergi ke toko Ani di gunung sahari seminggu sebelum hari H. Saya tidak pernah drive mobil sendiri ke daerah gunung sahari dari ciledug rumah saya. Saya tidak familiar dg daerah itu tapi saya nekad bawa mobil dgn modal peta google tentang toko Ani. Sempet nyasar ke PRJ kemayoran dan ke bungur hehehe… tapi bisa sampai juga akhirnya.

Pulangnya kena macet total di daerah Puri menuju karang tengah diam selama 2 jam. Sampai di rumah sudah jam 8 malam, cape banget pastinya karena mobil saya bukan matic.

Dalam sisa waktu tinggal seminggu lagi saya belum lakukan apa apa, rencananya mau latihan dulu di rumah karena saya mau melancarkan tangan lagi seharusnya. Tapi ternyata dalam seminggu itu banyak hal hal yang menyibukkan. Putri saya yang pertama mengikuti Lomba English Story Telling se-Tangerang hari Kamis 21 Feb. Dia bercerita ttg si kancil dan buaya dan butuh kostum. Jadilah senin, selasa, rabu saya sibuk kesana kemari cari bahan dan penjahit untuk kostumnya. Pulang kantor pergi ke blok M dll, sampai rumah sudah malam sekali dan masih harus membuat telinga kancilnya. Rasanya kepengen nangis saking putus asa, cape dan stress, gimana bikin telinga kancil? Tapi saya lega kostum untuk putri saya beres juga.

Akhirnya Kamis putri saya ikut lomba dan berhasil meraih Juara 3 untuk English story telling se-Tangerang.

Hari Kamis, waktu saya buru2 turun dari jembatan penyeberangan mau ke kantor, tiba tiba langkah saya salah gerakan dan pinggang saya keselo, tapi saya masih coba abaikan sakitnya. Saya masih sempatkan ke Tigerson untuk print edible image Batik, dari kantor naik ojek gatot subroto – Jl. Kaji – bolak balik pas jam lunch kantor. Sore pulang kantor saya mampir ke pasar Mayestik untuk beli keperluan yang kurang. Dan sakit di pinggangnya mulai terasa, sampai saya gak bisa berjalan di pasar Mayestik. Tetap saya berusaha pelan pelan pulang naik bis ke ciledug dan panggil si mbok tukang urut di rumah. Luar biasa sakitnya waktu di urut karena udah parah salah uratnya.

Hari Jumat saya tetap ngantor dan pulang kantor itulah saya baru bisa mempersiapkan keperluan untuk lomba hari sabtu. Saya baru keluarkan alat alat dari gudang dan beres beres apa saja yang harus saya bawa.

Saya tidak sempat latihan hanya beberes apa yang harus di bawa hari Sabtu. Alhasil saya baru beres jam 4 pagi, hehehe… Tidur sebentar dan jam 7 pagi sudah siap siap berangkat ke gedung CNI.

Saat Lomba, saya sempatkan berdoa sebelum mulai. Saya memohon pimpinan Tuhan

Saya tidak berdoa untuk menjadi Juara, apalagi Juara I. Karena itu waktu saya di katakan sebagai Juara I di atas panggung dan Ibu Fatmah Sang Guru terbaik memeluk saya, saya menangis saat itu. Saya merasa Tuhan begitu baik masih mengingatkan saya bahwa dunia perkuean yang sudah lama saya tinggalkan ternyata masih membuka kesempatan untuk saya kembali.  supaya bisa selesai dengan baik, karena saya sadar saya sudah lama gak pernah menghias kue lagi. Dalam hati saya hanya ada keinginan supaya Srikandi jadi tepat waktu dan cantik, hehehe…

Terharu banget jadinya 🙂

Dan saya juga salut kepada Panitia NCC HMFF yang telah bekerja keras membuat acara kemarin sangat sukses dan berkesan. Teman teman lama di NCC juga masih ingat saya, memberi salam dan pelukan. Wah… saya seneng sekali dengan kebersamaan NCC yang luar biasa kompak. Potlucknya juga enak enak banget… hahaha..

Maaf kalau tulisan saya ini lebih banyak ke curhatnya daripada teknik menghias kue nya. Semoga teman teman tetap berkenan membacanya.

Terima kasih. Salam centong 🙂

Jenny Susanti

 

Read More →